JOGJA – Perpaduan modern dan tradisional akan ditampilkan dalam Padmanaba Festival Bregada Nusantara (FBN) 2018 yang akan digelar pada Minggu (23/9) mendatang. Selain bregada prajurit nusantara yang ditampilkan siswa SMA/SMK, juga akan tampil sejumlah drone yang ikut “berbaris”.

FBN 2018 akan diikuti sebanyak 41 kelompok bregada. Kegiatan yang diinisiasi oleh Keluarga Besar Alumni (KBA) SMAN 3 Padmanaba Jogjakarta ini merupakan festival dan lomba kreasi kostum dan gerak prajurit Keraton nusantara dengan peserta siswa SMA/SMK di DIJ.

Menurut Creative Director Ari Wulu, dalam Padmanaba FBN 2018 kali ini akan hadir Bregada Drone yang belum pernah ditampilkan dalam festival yang pernah digelar sebelumnya. Menurut dia Bregada Drone merupakan perpaduan teknologi modern dengan kesenian tradisional.

“Sama dengan bregada lain hanya saja dikendalikan dengan remot, device tidak bernyawa tapi ikut dalam barisan peserta bredaga lainnya,” tutur Ari dalam jumpa pers kemarin (18/9).

Ada puluhan drone yang ikut dalam barisan Padmanaba FBN 2018 tersebut. Seusai jumpa pers tersebut, panitia melepas dua kereta kuda (andong) yang telah di pasang toa di atasnya. Andong ini dimaksudkan sebagai sarana woro-woro di masyarakat dengan cara yang unik dan traditional.

Ketua Umum Padmanaba FBN 2018 Ema Widiastuti menambahkan tujuan dari kegiatan ini selain memberikan kesempatan siswa-siswi SMA/SMK di DIJ untuk berkontribusi dalam seni budaya. Juga, lanjut dia, sebagai salah satu upaya menarik wisatawan domestik ataupun asing datang ke DIJ.

“Kami juga berharap, melalui kegiatan ini para siswa bisa lebih mencintai budayanya dan ikut melestarikannya dengan mengasah kreativitas di bidang gerak dan tata busana,” ujar Ema.

Yang baru juga, Padmanaba FBN 2018 ini akan dimulai pada pukul 07.00 diberangkatkan dari Taman Parkir Abu Bakar Ali, melewati Jalan Malioboro, finish di Benteng Vredenburg. Masing-masing peserta akan menampilkan atraksi penghormatan selama dua menit di panggung penghormatan Benteng Vredenburg.

Ketua I KBA SMAN 3 Padmanaba Jogjakarta Triyanto menyampaikan, dalam festival tersebut juga akan hadir Sultan Palembang beserta bregadanya yang mengenakan pakaian prajurit khas Kasultanan Palembang. Sesuai tema yang diusung Nyawiji Nguri-uri Makmuring Negeri yang dimaksudkan bisa mendorong persatuan dan menciptakan kemakmuran di seluruh Indonesia tercinta.

“Kami undang Sultan Palembang dan bregadanya agar lebih beragam budaya yang hadir di festival ini,” papar Triyanto. (ita/pra)