JOGJA – Kota Jogja akan menjadi penyelenggara festival ikan guppy terbesar di dunia, Guppy International Festival 2018, November nanti. Pilihan lokasi di Jogja, untuk mengulangi sukses penyelenggaraan kontes ikan guppy terbesar di Indonesia Mei lalu.

Chief of Guppy International Festival 2018 Singgih Setiarso mengatakan Indonesia Guppy Popularize Association (IGPA) Jogjakarta, yang
didukung oleh seluruh komunitas ikan guppy di Indonesia akan memperkenalkan format baru dalam menggelar kontes ikan Guppy.

Dalam festival yang diadakan 3-4 November nanti tidak hanya menyuguhkan penampilan terbaik ikan guppy dari seluruh dunia. “Pada gelaran ini, seluruh
pecinta dan pengobi ikan guppy dari dunia akan disuguhkan dengan beberapa agenda yang selama ini tidak pernah muncul dalam kontes ikan guppy,” katanya Kamis (20/9).

Hal yang baru seperti Bussines Forum, Buyers & Breeder Meeting, Exhibition dan Kontes Ikan Guppy dengan total hadiah sebesar 2.500 USD. Menurut dia Guppy International Festival 2018 digagas tidak hanya sebagai wahana bertemunya pecinta dan penghobi ikan guppy dari seluruh dunia. “Pagelaran ini dimaksudkan untuk
mempertemukan sektor budaya Jogjakarta dan komunitas ikan Guppy sebagai satu entitas masyarakat Jogjakarta yang tidak bisa dipisahkan ,” tambah Singgih.

Untuk menggapai misi tersebut, Guppy International Festival 2018 akan sangat kental dengan nilai sejarah dan budaya dari Jogjakarta, salah satunya
adalah pemilihan Plaza Ngasem Jogja sebagai tempat diselenggarakan Guppy International Festival 2018. Plaza Ngasem berada di lingkungan kawasan Taman Sari. Plaza Ngasem yang dahulu dikenal sebagai Pasar Ngasem adalah pasar
tradisional yang khusus menjual hewan peliharaan di Jogja. “Kolaborasi antara nilai budaya dan masyarakat sangat penting dalam menunjang sektor pariwisata para era digitalisasi hari ini,” katanya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Yunianto Dwisutono menambahkan pengenalan nilai budaya dan
sejarah tidak hanya menjadi tangggung jawab pemerintah daerah semata. “Tetapi harus ditunjang kolaborasi dengan sektor lain yang mampu mengenalkan
budaya dengan cara yang berbeda,” jelasnya.

Sebagai sebuah misi yang sangat dalam untuk perkembangan penghobi
ikan guppy di Jogjakarta dan di Indonesia, Guppy International Festival 2018 diharapkan akan menjadi titik tolak peningkatan kualitas ikan Guppy yang diproduksi oleh anak bangsa.

Akhmad Taufik Shaleh selaku Ketua IGPA Jogjakarta menambahkan pemilihan Icon Gunungan untuk Guppy International Festival 2018, karena gunungan dalam sebuah riset yang dilakukan oleh seorang profesor
asal Universitas Oxford Inggris, Stephen Oppenheimer menemukan Gunungan adalah manifestasi dari filosofi luhur terkait kehidupan manusia yang paling
mendasar yaitu siklus kehidupan dan kesuburan bumi. Filosofi ini disimbolkan oleh pohon, burung dan ular yang bisa di lihat pada Gunungan
dalam pertunjukkan wayang.

“Inilah yang menjadi semangat Guppy International Festival 2018 sebagai titik tolak menjadikan Indonesia menjadi salah satu pusat ikan Guppy dunia,” tegasnya. (pra/ong)