JOGJA – Warga Kecamatan Gondomanan, mulai mengeluh dengan banyaknya kotoran burung di sepanjang Jalan Mayor Suryotomo Ngupasan. Kotoran burung tersebut tak hanya mencemari pemandangan kota, tapi juga menimbulkan aroma tak sedap.
Andriyanto hanya bisa pasrah dengan banyaknya kotoran burung di sepanjang Jalan Mayor Suryotomo. Meski awalnya hanya menganggap fenomena biasa, namun Andriyanto mulai mengeluhkan bau tak sedap. “Baunya ya lumayan pesing, tapi ya sudah,” ucapnya kepada Radar Jogja Rabu (31/10).
Menurut dia kotoran burung tersebut sudah beberapa bulan terakhir ini mengotori bangunan serta jalan di sana.. “Nggak tahu datangnya dari mana, tapi kalau Magrib banyak yang keluar,” kata pria 40 tahun itu.
Warga lainnya Kartono, salah seorang pedagang warung di pinggir Jalan Mayor Suryotomo, juga mengeluhkan hal serupa. Beberapa warga bahkan memasang plastik yang diikatkan pada kayu setinggi kabel listrik untuk mengusir burung.
Tak hanya itu, setiap sore menjelang malam, beberapa tiang listrik dipukul-pukul warga agar burung tak bersarang di rumah dan toko.
“Mungkin habitat asli mereka sudah nggak nyaman, atau faktor cuaca, nggak tahu juga,” katanya.
Dia menyarankan pengendara motor yang melintasi jalan tersebut untuk mengenakan helm, terlebih saat petang, agar terkena kotoran.
Andriyanto mengatakan, burung yang mengotori wilayah tersebut semacam burung sriti atau wallet.
“Yang menjadi pertanyaan, mereka kalau siang nggak ada. Tapi kalau malam rame,” ujarnya. Diapun berharap musim hujan segera datang. Sebab, Andriyanto meyakini hujan mampu membersihkan kotoran burung tersebut.
Meskipun diakuinya fenomena burung berterbangan tiap petang menjadi pemandangan unik tersendiri.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jogja Suyana mengatakan belum bisa memastikan apa penyebab munculnya burung tersebut. Dia pun belum bisa memberikan saran pada masyarakat bagaimana cara mengatasi fenomena itu.
Tapi mantan Kepala Disperindagkoptan Kota Jogja itu menilai ada sisi positif dari banyaknya burung di sana. “Ya ambil positifnya saja. Tandanya Jogja nyaman huni. Burung saja kepincut nongkrong di pinggir jalan,” tuturnya (cr9/pra/zl/mo2)