JOGJA – Memperingati Hari Pahlawan, DPRD DIJ menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Kali ini, dalang kondang Ki Seno Nugroho akan membawakan lakon ”Wahyu Makutharama”.
Pergelaran wayang kulit yang terbuka untuk umum ini berlangsung Jumat malam (16/11) di halaman Gedung DPRD DIJ, Jalan Malioboro No 54, Jogja.
“Kebetulan malam libur, masyarakat Jogja kami harapkan bisa hadir menikmati pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon ”Wahyu Makutharama” yang akan dibawakan Ki Seno Nugroho. Acara ini terbuka bagi masyarakat, kami persilakan hadir dan menikmati pergelaran wayang kulit semalam suntuk bersama-sama,” ujar Ketua Komisi A DPRD DIJ Eko Suwanto, dalam konferensi pers di DPRD DIJ, Kamis (15/11/2018).
Kegiatan ini selain untuk nguri-uri kebudayaan Jawa juga merupakan usaha menjaga Keistimewaan DIJ, berdasarkan UU No 13 Tahun 2012.
Wisatawan yang kebetulan berada di Malioboro juga dipersilakan menonton. “Kami juga mengundang jajaran Muspida, para ketua RW di Kota Jogja, lurah, camat dan tokoh-tokoh masyarakat. Setidaknya ada 600 orang yang kami undang,” ungkap politiskus muda PDI Perjuangan yang pada pemilu 2019 nanti maju kembali sebagai Caleg DPRD DIJ dapil Kota Jogja
Lebih lanjut, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIJ ini menyampaikan acara tersebut juga disiarkan secara live melalui JITV milik Pemda DIJ. “Kami juga sudah koordinasi dengan PWKS dan JITV untuk siaran langsung dengan streaming sehingga masyarakat juga bisa menonton dari tempatnya beraktifitas,” tambahnya.
Dengan mengangkat lakon Wahyu Makutharama bersamaan dengan momentum Hari Pahlawan, DPRD DIJ berharap semua kalangan bisa memaknai dan mengambil pesan dan petuah luhur yang terkandung dalam lakon sarat pesan keteladanan tersebut.
“Lakon ‘Wahyu Makutharama’ memiliki pesan yang sangat baik, ketika Begawan Kesawasidi memberikan wejangan kepada Arjuna tentang Hastabrata,” kata Eko Suwanto didampingi staf Sekretariat DPRD DIJ, Yoto.
Dengan momentum Hari Pahlawan maka semua pihak perlu bersama-sama meneladani sikap mental dari para pahlawan yang ikhlas berjuang, mengedepankan kepentingan bangsa tanpa menghitung untung-rugi.
Menurut Eko Suwanto, terdapat banyak tokoh nasional yang perlu diteladani, salah satunya adalah Bung Karno. Seorang pemimpin harus mengedepankan dedikasi, loyalitas dan keikhlasan berjuang untuk kesejahteraan rakyat. (ila)