BANTUL – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Goa Cerme ketar-ketir. Lantaran jumlah pengunjung objek wisata (obwis) yang terletak di Dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, itu terus mengalami penurunan. Pada 2018, misalnya, tingkat kunjungan belum menyentuh 7.000 pengunjung. Angka ini menurun drastis dibanding catatan 2017. Di mana pada tahun lalu mencapai 15 ribuan wisatawan.

Ketua Pokdarwis Goa Cerme Suwarlan menyebut ada banyak persoalan yang harus segera diselesaikan. Sebab, berbagai persoalan inilah yang ditengarai menjadi penyebab turunnya kunjungan. Salah satunya dobel pengelolaan. Ya, Goa Cerme dikelola Pemkab Bantul dan Pemkab Gunungkidul.

”Memang ada pengaruhnya ketika dikelola oleh dua kabupaten (Bantul dan Gunungkidul, Red),” jelas Suwarlan di sela Sosialisasi Sadar Wisata yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) DIJ di Goa Cerme Jumat (14/11).

Di antara pengaruh itu adalah perbedaan retribusi. Menurutnya, pengunjung yang masuk melalui loket Bantul membayar Rp 6.000. Namun, retribusi itu hanya sampai di mulut gua. Bagi wisatawan yang ingin masuk ke dalam gua sepanjang 1,2 kilometer itu harus merogoh kocek lagi. Kali ini, giliran untuk membayar retribusi yang ditetapkan Pemkab Gunungkidul.
”Rp 3.000,” sebutnya.

Persoalan lain adalah minimnya sarana prasarana (sarpras). Yang paling mencolok adalah aliran listrik. Menurutnya, lampu penerangan di area Goa Cerme masih nebeng aliran listrik dari salah satu rumah warga. Dari itu, Suwarlan pun berharap pemerintah memasang aliran listrik di Goa Cerme.

Di hadapan pejabat dispar dan Komisi B DPRD DIJ, Suwarlan juga meminta akses jalan menuju obwis diperbaiki. Plus dipasangi papan penunjuk jalan. Mengingat, medan jalan menuju obwis cukup terjal.

Mendengar persoalan itu, Sekretaris Dispar DIJ Ros Sutikno berjanji segera menyelesaikan persoalan dobel retribusi. Ada beberapa tawaran yang bisa dijadikan. Di antaranya, pengelolaan Goa Cerme diambil alih oleh pemprov.

”Atau pengelolaannya dilepaskan kepada pokdarwis,” kata Ros menekankan dispar saat ini fokus meningkatkan jumlah kunjungan Goa Cerme.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi B DPRD DIJ Aslam Ridlo mengatakan, dobel pengelolaan bakal ditangani pemprov. Pemprov juga bakal merumuskan formulasi baru dalam pengelolaannya.

”Destinasi kan dibangun untuk menyejahterakan masyarakat,” katanya.
Ketika disinggung mengenai permintaan sarpras, politikus PKB ini berjanji Komisi B bakal menindaklanjutinya. (ega/zam/fn)