Menjelang beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA), diperlukan tenaga yang mampu berbahasa Inggris dengan baik. Sebab NYIA diproyeksikan menjadi bandara internasional yang akan didatangi warga dunia yang berkunjung ke Jogja.
HENDRI UTOMO, Sleman
PULUHAN warga dari desa terdampak NYIA dating di Bandara Adisutjipto (18/12). Mereka mempraktikkan kemampuan bahasa Inggris yang mereka dapatkan dari pelatihan di Help Desk Angkasa Pura (AP) I, Temon, Kulonprogo.
Selain mempraktikkan kemampuan berbahasa Inggris, mereka dikenalkan seputar bandara yang nantinya akan hadir di Temon (NYIA),” kata Koordinator Help Desk AP I, Ubaidillah Zamharir di sela kegiatan.
Menurut dia, apa yang ada di Adisutjipto akan terjadi di NYIA. ‘’Wajah Jogja’’ akan pindah ke Kulonprogo. Ribuan turis asing diharapkan akan tiba di NYIA Kulonprogo.
“Mereka diberi kesempatan praktik Bahasa Inggris langsung. Kami juga ke Candi Borobudur yang lebih banyak turis asingnya. Diharapkan mereka bisa percaya diri dan kompetitif menyambut NYIA,” ujar Ubaidillah.
Praktik lapangan tersebut kali kedua dari empat gelombang pemusatan pelatihan di Help Desk AP I Temon. Setiap kelas terdiri dari 40 peserta, mereka mendapat pelatihan selama 240 jam. Pelatihan diberikan untuk melengkapi skill dan kapasitas berbahasa Inggris agar kompetitif.
“Kami tidak menjanjikan apapun kepada mereka. Namun, perusahaan manapun membutuhkan tenaga kerja kompeten. Minimal bisa berbahasa Inggris. Setelah pelatihan, mereka mendapat sertifikat agar percaya diri,” kata Ubaidillah.
Leader Help Desk AP I, Risman Torry mengatakan, setelah pelatihan, warga diharapkan bisa menggunakan ilmu yang didapat untuk mendapatkan pekerjaan layak demi peningkatan kesejahteraan.
“Minimal mereka bisa bersaing dengan kompetitor daerah lain dan bisa mengisi kebutuhan tenaga di NYIA. Kami berupaya menyiapkan tenaga kerja agar bisa bersaing dengan ilmu yang diberikan,” kata Risman.
Salah seorang peserta, Nisa Noviantari senang bisa ikut program pelatihan tersebut. Kata Nisa, dengan melihat langsung Bandara Adisutjipto, bisa diterapkan kelak di NYIA.
‘’Kami jadi tahu lebih banyak persoalan di bandara. Membutuhkan banyak pegawai. Semoga besok saya bisa kerja di NYIA. Kulonprogo bisa lebih maju dengan bandara baru. Banyak peluang kerja dan tidak ada pengangguran,” harap Nisa. (iwa/rg)