SLEMAN – Berdiri sejak 1958, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta semula berstatus perguruan tinggi swasta. Lalu pada 10 Oktober 2014, statusnya resmi sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI.

Sedangkan Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Komunikasi (Ilkom) ada sejak 1994 di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Memulai proses pembelajaran pada tahun ajaran 1995/1996, Prodi Ilkom terus berbenah dan berinovasi. Terlebih setelah menjadi salah satu prodi di PTN.

Inovasi, perkembangan, dan kemajuan itu pun tertuang dalam visi prodi. Yakni menjadi kampus berbasis riset terbaik di tingkat nasional. Orientasinya adalah global dengan berlandaskan jiwa bela negara, nilai-nilai spiritual, kedisiplinan, kejuangan dan kreativitas. “Visi itu dicanangkan untuk menyongsong tahun 2025,” ujar Kaprodi Ilkom Dewi Novianti SIP, MSi, saat ditemui Radar Kampus kemarin (2/1).

Visi ini pun dijabarkan dalam beberapa misi. Di antaranya  mengembangkan pembelajaran dengan kurikulum yang adaptif dan inovatif. Lalu menghasilkan lulusan yang andal, mandiri, memiliki integritas, serta mampu bersaing di pasar global. Tak hanya itu, Prodi Ilkom juga mengajak mahasiswa untuk mengembangkan penelitian dan temuan-temuan mutakhir. Serta, menanamkan jiwa bela negara.

Ada tiga konsentrasi ilmu yang bisa dipilih oleh mahasiswa. Yakni jurnalistik, periklanan (advertising), dan penyiaran (broadcasting). “Dulu ada empat. Ditambah dengan Public Relations (PR). Tapi sekarang sudah mulai berdiri sendiri sebagai Prodi Hubungan Masyarakat,” tutur Dewi.

Dewi mengatakan, masing-masing konsentrasi memiliki keunggulan. Baik dari segi kompetensi ilmu maupun keterampilan. Kemampuan-kemampuan itu pun ditunjang melalui pembelajaran di kelas, praktikum, hingga penelitian.

Terkait praktikum, Prodi Ilkom memberikan beragam fasilitas yang bisa digunakan oleh mahasiswa. Di antaranya, Laboratorium Audio Visual, Studio dan Control Room UPN TV, Laboratorium Penyiaran Radio, Laboratorium Pers, hingga Laboratorium Desain Grafis. “Fasilitas-fasilitas itu tidak hanya untuk menunjang pembelajaran, tapi juga kegiatan lain,” kata Dewi.

Selain fasilitas, kemampuan sofskill mahasiswa juga didukung wadah organisasi mahasiswa yakni KSM (Kelompok Studi Mahasiswa). Antara lain  Avikom (Audio Visual Komunikasi), Fotkom (Fotografi Komunikasi) dan Crast FM. Ditambah pula dengan Lembaga Pers Mahasiswa Sikap dan siaran  komunitas UPN TV. Melalui KSM tersebut, mahasiswa kerap kali memperoleh pretasi. Baik di bidang seni fotografi, perfilman, hingga aspek penelitian dan pengabdian.

Perihal kerja sama dengan perguruan tinggi asing, Dewi mengaku sudah dilakukan Prodi Ilkom sejak lama. Mulai dari ikut tergabung dalam program tahunan DeCentralized Asian Transnational Challenges (d’Catch). Program yang melibatkan beberapa perguruan tinggi di Asia itu bahkan pernah menjadikan Indonesia, dalam hal ini Prodi Ilkom UPN Veteran Jogjakarta, sebagai tuan rumah. “Melalui program d’Catch kami menjalin hubungan baik dengan Chulalongkorn University di Thailand,” ungkap Dewi.

Selain Thailand, Prodi Ilkom juga menjalin kerja sama dengan Kanda University di Jepang. Yakni lewat program V-pal Project. Kemudian ada pula kerja sama dengan Sultan Kudarat State University di Filipina. Tak ketinggalan, Prodi Ilkom juga memberikan wadah bagi mobilitas mahasiswa di kawasan ASEAN dalam Passage to ASEAN (P2A).

Lebih lanjut Dewi mengungkapkan, hingga kini lulusan S1 Prodi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jogjakarta telah tersebar di berbagai bidang pekerjaan. Baik di instansi atau lembaga negeri dan swasta, perusahaan media, kehumasan, desain grafis, sampai industri perfilman. “Semua lulusan kami selain bekerja di bidang konsentrasi masing-masing, juga ada yang berwirausaha,” tambahnya.

Dewi pun berharap, seiring berkembangnya Prodi Ilkom UPN Veteran Jogjakarta, kelak akan ada Fakultas Komunikasi Kreatif. “Sehingga yang harus dipersiapkan sekarang adalah infrastruktur, sumber daya manusia, dan bertahap membuka prodi lainnya sesuai bidang komunikasi,” jelasnya. (cr9/laz)