BANTUL – Setelah cukup lama tak terdengar, kiprah Komunitas Tikus Pithi kembali menghangatkan penyelenggaraan pemilu. Meski agak mustahil, komunitas yang punya struktur organisasi di berbagai daerah di Indonesia ini meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka peluang bagi calon presiden (capres) dari jalur independen. Agar dapat berkontestasi dalam pemilihan presiden (pilpres) 17 April nanti.
Aspirasi superberat itu disampaikan Komunitas Tikus Pithi saat beraudiensi dengan KPU Bantul Kamis (3/1). Ada 11 anggota komunitas yang memperjuangkan misi capres independen itu. Mereka diterima beberapa komisioner KPU Bantul.
Koordinator Lapangan (Korlap) Komunitas Tikus Pithi Bantul Sutrisno mengatakan, kemarin merupakan momen bagi Tikus Pithi di seluruh Indonesia. Mereka serentak menyampaikan aspirasi capres independen ke berbagai pihak terkait.
”Tak terkecuali Komunitas Tikus Pithi di kabupaten/kota di DIJ,” jelas Sutrisno di sela audiensi. Dia mengklaim anggota Komunitas Tikus Pithi di DIJ mencapai 25 ribu orang.
Lalu, siapa capres yang akan diusung Tikus Pithi? Menurutnya, Tikus Pithi telah mengantongi satu nama. Yaitu, Ketua Umum Tikus Pithi Hanotobaris bernama Tuntas Subagyo.
Sutrisno beralasan setiap warga negara punya hak berpolitik. Begitu pula dengan Komunitas Tikus Pithi.
”Kami tidak menolak capres yang sudah ditetapkan. Tapi kami punya hak untuk bersuara menyampaikan aspirasi,”dalihnya.
Kendati begitu, Sutrisno menekankan, komunitasnya bakal menghormati keputusan mengenai capres independen. Meski, jika keputusan itu tak menguntungkan mereka.
Komisioner KPU Bantul Maestri Widodo mengatakan, kedatangan Komunitas Tikus Pithi di kantor KPU hanya sebagai bentuk perkenalan. Sebab, aspirasi mereka saat ini mustahil terwujud.
”Tidak mungkin usulan tersebut diterima. Harus mengubah undang-undang,” ucapnya singkat. (cr6/zam)