SLEMAN – Warga Dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan mengeluhkan bau tak sedap yang diduga berasal dari Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (PPM MBS). Menurut warga, bau tersebut berasal dari limbah cair yang dihasilkan PPM MBS.

Bau menyengat itu sudah dirasakan warga hampir setahun terakhir. Mereka mencium bau menyengat itu pada jam-jam ketika santri bersih-bersih atau mandi.

“Paling terasa (bau tidak sedapnya) jam tiga pagi atau sore hari,” ujar salah seorang warga setempat, Sri Febrianti, 36, Senin (7/1).

Dari penuturan Sri, setidaknya ada tiga RT yang terdampak. Yakni RT 1, RT 2, dan RT 3. Bau menyengat itu, kata Sri, sangat terasa ketika musim kemarau lalu.

Sebab saluran pembuangan yang digunakan merupakan parit buatan yang tidak selalu teraliri air. Selain itu, jarak parit dan rumah warga tidak sampai satu meter.

“Tapi ketika musim hujan, agak berkurang. Karena limbahnya terbawa air,” ujarnya Sri.

Dia mengatakan, polusi udara itu mengakibatkan beberapa warga muntah-muntah. Namun Sri mengaku tidak berani melaporkan kejadian ini ke PPM MBS.

Keluhan juga dialami warga lain, Paimo. Pria 70 tahun tersebut mengaku, air di sawahnya ikut tercemar limbah cair.

Dari pengamatannya, air sawah tidak terlalu keruh. Namun berbau menyengat. “Sekarang airnya bikin gatal. Tidak seperti biasanya,” ujar Paimo.

Berbeda dengan Sri, Paimo telah berulang kali melapor ke pihak PPM MBS. Namun dia tidak mendapatkan jawaban memuaskan.

“Katanya akan segera diperbaiki,” ujar Paimo menirukan jawaban pihak PPM MBS.

Sementara itu, pihak PPM MBS membenarkan. Pernah ada keluhan warga bau menyengat dari limbah yang dihasilkan. Namun PPM MBS berdalih persoalan tersebut sudah lama selesai.

“Itu (bau) ada ketika kami membangun tiga instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal. Sekitar Juni 2018,” ujar Penasihat PPM MBS Prambanan, Nashirul Ahsan.

Kata Nashirul, persoalan bau tersebut wajar terjadi pada IPAL Komunal baru. Paling tidak tiga bulan di awal. “Tapi setelahnya, tidak bau lagi. Ini sudah lebih dari tiga bulan. Kami juga sudah tidak merasakan bau,” kata Nashirul.

Persoalan bau yang timbul di PPM MBS juga telah dikomunikasikan ke Pemkab Sleman. Sebab tiga IPAL Komunal itu adalah bantuan Pemkab Sleman.

“Bahkan (dikomunikasikan) ke bupati langsung,” tegas Nashirul. (har/iwa/fn)