SLEMAN – PSS Sleman dan Universitas Aisyiyah Jogjakarta (Unisa) tengah melakukan penjajakan untuk kerja sama di bidang sport science. Kerja sama tersebut akan banyak bergerak di bidang kesehatan dan medis pemain Super Elang Jawa.
Fisioterapis PSS Sleman Sigit Pramudya, mengatakan pihaknya akan menjalin kerja sama dalam penggunaan laboratorium fisioterapi milik UNISA untuk musim awal. Langkah awal yang dilakukan yakni melakukan tes kesehatan bagi pemain yang akan bergabung bersama skuad Super Elang Jawa- julukan PSS Sleman.
Laboratorium tersebut, dapat digunakan untuk melakukan screening pemeriksaan kondisi anatomi tubuh pemain. “Jadi nanti bila ada jejak rekam cedera bisa terlihat. Atau juga persoalan kesehatan lain,” terang Sigit Rabu (9/1).
Tidak hanya itu, laboratorium tersebut nantinya bisa digunakan untuk tes medis yang lebih mendetail. Selain untuk tes kesehatan fisik pemain, pihak Unisa juga menawarkan pendampingan psikologi bagi para pemain.
Diharapkan dengan terjalinnya kerja sama tersebut, nantinya bisa membawa dampak positif bagi keduanya. Bagi PSS Sleman, kolaborasi sport science yang ditawarkan UNISA bisa meningkatkan performa pemain PSS Sleman. Terutama dalam mengarungi Liga 1 Indonesia yang dinilai sangat ketat. “Penanganan cedera pemain tentu lebih baik karena didukung dengan laboratorium yang memadai,” tandasnya.
Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Jogjakarta membuka klinik fisioterapi sejak 30 Desember 2018. Klinik di bawah Program Studi (Prodi) Fisioterapi ini dinyatakan legal secara izin oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman.
Klinik fisioterapi itu dibuka untuk kalangan umum dan mahasiswa Unisa. Ke depan, klinik ini diproyeksikan bisa melayani masyarakat yang menggunakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. (bhn/din/fn)