PURWOREJO – SMAN 1 Purworejo menjadi sekolah kelima di Jawa Tengah yang memiliki Laboratorium Seni Budaya dan Film. Dibandingkan yang lain, laboratorium bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini lebih luas dan bisa menampung hingga 100 orang.
Laboratorium yang diperuntukkan bagi olah kreativitas anak di bidang seni budaya ini diharapkan tidak hanya dipakai oleh sekolah setempat, namun boleh untuk sekolah lain. Kemendikbud sendiri mendorong agar dinas terkait di Provinsi Jawa Tengah juga ikut melakukan pembangunan yang sama di sekolah lain.
“Bantuan ini hasil dari proposal sekolah yang diajukan dan kami tindaklanjuti. Jika memang layak, ya diberikan karena nilai bantuan yang diberikan memang membutuhkan dana pendampingan dari sekolah atau komite,” kata Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan usai melakukan peresmian pemanfaatan gedung itu di SMAN 1 Purworejo, Rabu (30/1).
Hadir dalam kesempatan ini Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi (Disdikbud) Jateng Bambang Supriyono, Bupati Purworejo Agus Bastian, serta MKKS SMA serta komite sekolah.
Lebih lanjut Restu mengungkapkan, walaupun bentuknya mirip dengan studio bahkan bioskop, pihaknya tetap menyebut sebagai laboratorium. Di mana tempat tersebut dipergunakan untuk pembelajaran. “Lab itu kan untuk belajar, jadi tidak sekadar untuk tampil,” tambah Restu.
Di Indonesia, keberadaan laboratium itu tidak terlalu banyak, baru sekitar 60 buah. Untuk tahun 2018, hanya ada 12 laboratorium saja yang dibangun. Dan tahun 2019 ini rencananya dibangun 10 lagi.
“Bantuan yang kami berikan itu hanya Rp 750 juta. Jelas ini kurang, makanya di sini ada bantuan dari masyarakat yang dilewatkan komite atau alumni. Nah di sinilah kami amat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pembangunan ini,” tandasnya.
Dia berharap dengan adanya laboratium ini akan mendukung semangat pendidikan karakter yang diajarkan Ki Hajar Dewantara, salah satunya adalah olah rasa. Anak-anak harus diolah rasa dengan berkesenian, sehingga ada kelengkapan dalam hidupnya.
Bupati Agus Bastian sendiri mengaku SMAN 1 Purworejo sudah tidak diragukan lagi. Bahkan untuk pembangunannya banyak dibantu alumni maupun komite. “Laboratoriumnya mirip bioskop dan ini bisa menjadi salah satu referensi berkesenian di Purworejo. Saya jadi tergerak untuk mengadakan bioskop di Purworejo,” katanya.
Menurutnya, berada di dalam gedung bioskop memiliki seni yang berbeda. Dirinya tidak ingin masyarakat yang ingin nonton bersama keluarga atau orang terdekat harus lari ke Magelang atau Jogjakarta.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Purworejo Padmo Sukoco mengaku pembangunan laboratorium itu menghabiskan dana Rp 1,3 miliar, di mana kekurangan biaya dari bantuan Kemendikbud dicukupi oleh alumni.
“Fasilitasnya sudah lengkap dan laboratorium itu akan dipergunakan untuk aneka kegiatan seni siswa, baik tradisional maupun modern. Bisa juga untuk pemutaran film-film dan lainnya,” kata Padmo. (udi/laz/riz)