JOGJA – Ajakan untuk mengikuti Pemilu 2019 dengan damai terus menguat. Terbaru, komitmen tersebut datang dari warga Papua yang tinggal di Jogjakarta.
Deklarasi Pemilu 2019 Damai digelar di Wisma Biak, Jogja, Selasa (29/1). Melibatkan perwakilan penghuni asrama dan warga Papua di Jogjakarta. Mereka mendukung penuh penyelenggaraan Pemilu 2019 yang damai.
“Ini adalah pesta demokrasi untuk pemilihan legislatif dan presiden. Tentu kami sebagai warga negara negara Indonesia wajib turut serta. Tidak hanya menyalurkan suara. Tapi juga menjaga situasi aman dan damai,” kata sesepuh warga Papua di Jogja, Beny Dimara (29/1).
Dia mengajak masyarakat menurunkan tensi kepentingan golongan. Pertarungan bukan berarti saling bermusuhan. Pesta demokrasi, disikapi secara bijak dan saling menghormati pilihan satu sama lain.
Dia bersama warga Papua siap melebur bersama warga Jogjakarta. Berkomitmen menjaga pemilu aman, damai, dan sejuk. Mulai masa kampanye hingga pelantikan presiden terpilih.
“Kami masyarakat dan mahasiswa Papua di Jogjakarta mendukung Polri mengamankan Pilpres dan Pileg 2019 yang aman, damai dan sejuk. NKRI harga mati,” kata Beny.
Deklarasi dihadiri warga dan sesepuh masyarakat Papua di Jogjakarta. Tidak sekadar deklarasi pemilu, juga komitmen menjaga keutuhan NKRI. Adapula komitmen menyatakan perang terhadap informasi dan berita bohong (hoaks).
Pendeta dan sesepuh warga Papua di Jogjakarta, Edward Bleskadit, menyambut baik deklarasi dan komitmen tersebut. Langkah tersebut sudah seharusnya dilakukan warga negara Indonesia. Kepentingan bangsa lebih besar dari kepentingan golongan.
“Tua muda semuanya sepakat mewujudkan pemilu yang indah. Beda pilihan boleh, tapi kekeluargaan harus dijaga. Kita kasih satu saudara dalam naungan NKRI,” ujarnya.
Ketua Asrama Mahasiswa Papua Kemasan, Paulus Samon juga mendeklarasikan hal serupa. Samon turut menyerukan ajakan ke seluruh warga Papua. Berupa partisipasi dalam mewujudkan pemilu damai dan sejuk. (dwi/iwa/riz)