BANTUL – Gaung kampanye bebas sampah 2019 rupanya belum terdengar di wilayah pinggiran. Di Dusun Sanggrahan, Ngestiharjo, Kasihan, contohnya, masih ditemukan tumpukan sampah. Yang memprihatinkan, tumpukan sampah ini berada di pinggir jalan desa.
”Itu (tumpukan sampah, Red) sudah lama terjadi,” jelas Sudarmanti, 56, warga Dusun Sanggrahan.
Warga sebenarnya tak berdiam diri. Warga pernah berulang kali membersihkannya. Bahkan, warga juga memasang rontek di sekitar lokasi. Isi pesannya sangat tajam. Dalam rontek yang terpasang di tiang listrik itu tertulis ”Ya Tuhan kami, cabutlah nyawa orang yang membuang sampah di sepanjang jalan ini, azablah seluruh keluarganya, persulitlah segala urusannya, jadikanlah anak keturunannya, masukkan ke neraka jahanam. Amin”.
Tujuannya agar lahan kosong itu tidak dijadikan tempat pembuangan sampah. Namun, berbagai upaya itu sia-sia.
”Warga akhirnya jenuh dan enggan membersihkannya lagi,” tuturnya.
Dari pantauan Radar Jogja, tumpukan sampah itu telah menggunung. Saking banyaknya, sebagian telah menyentuh badan jalan. Kondisi itu diperparah dengan bau busuk menyengat. Padahal, titik pembuangan sampah itu tak jauh dari gedung milik Kementerian Sosial.
Dia tidak mengetahui warga mana yang sehari-hari membuang sampah sembarangan. Lantaran mereka menunggu waktu malam hari.
”Biasanya yang membuang itu orang lewat, jadi tinggal dilempar dari sepeda motor begitu saja,” tuturnya.
Tidak hanya warga, pengguna jalan juga terganggu dengan bau busuk. Doni, 23, seorang pengguna jalan mengkritik jalan raya seharusnya steril. Toh, pemerintah telah menyediakan tempat pembuangan sampah. ”Sehingga ya tumpukan sampah ini harus dibersihkan,” harapnya. (cr5/zam/riz)