RADARJOGJA.CO – BANTUL – ”Dalam 24 jam bila pelaku tidak tertangkap, kami akan ambil tindakan sendiri,” ancam seorang kader PDI Perjuangan kepada Kapolsek Bantul Kompol Munawar Sam usai pembuatan berita acara pemeriksaan di kantor DPC PDI Perjuangan Bantul, Senin (25/2)
Ya, Polres Bantul kemarin jemput bola menangani dugaan aksi penyerangan terhadap tujuh kader PDI Perjuangan di Simpang Tiga Jalan Parangtritis Dusun Dadapan Kidul, Tumbulharjo, Sewon, Minggu (24/2).
Aksi penyerangan yang diduga dilakukan oleh sejumlah kader PPP itu tidak hanya melukai tujuh simpatisan PDIP. Melainkan juga memancing emosi kader partai berlambang Banteng moncong putih.
Sebab, aksi itu tanpa dipicu penyebab. Sejumlah massa beratribut PPP yang mengendarai sepeda motor dari arah utara tibatiba menyerang beberapa kader PDI Perjuangan yang sedang nongkrong di warung.
Di antara rombongan kader PPP ada yang menyerang dengan stik. Ada pula yang menodongkan air softgun ke arah kepala kader PDI Perjuangan. Pelaku yang menggunakan penutup wajah itu juga melemparkan sepeda motor kader PDI Perjuangan ke parit.
”Polres yang menangani kasus ini. Saya di sini hanya membantu apa yang kalian inginkan,” tegas Kompol Munawar Sam di depan puluhan massa yang menunggu di halaman kantor DPC.
Ketua DPC PDI Perjuangan Bantul Aryunadi meminta seluruh kadernya memercayakan penanganan perkara ini kepada Polres Bantul. Toh, di antara korban ada yang mengetahui identitas pelakunya. Bahkan, ada beberapa saksi yang melihat aksi penyerangan itu. ”Mari kita tunggu reaksi (penanganan, Red) dari polres,” serunya.
Kendati begitu, Aryun, sapaannya berjanji bakal turun langsung memimpin aksi turun ke jalan jika penanganan perkara di polres tak membuahkan hasil.
Di tempat yang sama, Beni Parwadi SH, Anggota Badan Bantuan Hukum dan Advokasi DPC PDI Perjuangan Bantul menyebutkan, ada tujuh kader yang melapor ke Polres Bantul. Namun, jumlah ini berpotensi bertambah. (zam/ong)