PURWOREJO – Dua belas tumpeng menjadi penutup Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-188 Kabupaten Purworejo di ruang paripurna DPRD Purworejo, Rabu(27/2). Diserahkan Ketua DPRD Luhur Pambudi Mulyono kepada Bupati Agus Bastian, diharapkan menjadi bentuk kebersamaan dalam membangun Purworejo.
Usai penyerahan tumpeng, seluruh anggota Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) Kabupaten Purworejo beserta anggota DPRD dan sebagian tamu undangan menyantap bareng makanan itu. Adanya tumpeng di paripurna istimewa hari jadi memang menjadi yang kali kedua diadakan, setelah sebelumnya dalam peringatan kecil di hari jadi Oktober 2018 lalu.
Luhur Pambudi sendiri mengungkapkan, peringatan hari jadi mengandung makna yang dalam dan tidak hanya sekadar mengenang masa lalu. Dia mengajak seluruh elemen untuk memanfaatkan hari jadi guna mengevaluasi diri.
“Banyak tantangan yang dihadapi Purworejo, mulai dari pendidikan, kesehatan, pertanian dan perekonomian. Ini harus menjadi fokus kita bersama, karena selain menyentuh urat nadi masyarakat juga berkaitan erat dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Luhur.
Tagline Purworejo Mulyo yang terus didengungkan tidak saja sekadar yel, namun harus bisa diusahakan dan menjadi tekad bersama untuk bersatu padu membangun Purworejo. Yakni dengan memanfaatkan potensi alam yang dimiliki dan sumber daya manusia yang ada.
“Kebahagiaan dan kententeraman harus diciptakan. Selain itu juga keamanan dan ketenteraman karena akan dapat menarik minat investor untuk datang dan menanamkan modalnya di Purworejo,” tambahnya.
Anggota Tim Perumus Hari Jadi Purworejo Atas Danusubroto yang diberikan kesempatan mengungkapkan, 27 Februari 1831 sesuai catatan yang dituangkan dalam Babad Kedung Kebo dan Babad Mataram, kata Purworejo dimunculkan. Di mana memunculkan pula nama KRT Tjakaradjaja untuk memimpin Purworejo. “Wilayah yang menjadi bagian dari Purworejo meliputi Tanggung, Brengkelan dan Kedung Kebo,” kata Atas.
Saat itu, lanjut Atas, KRT Tjakradjaja yang sebelumnya memimpin Brengkelan menyatakan dirinya sebagai Raden Adipati Aryo Cokronegoro. Nama Purworejo sendiri berasal dari Cokronegoro yang dimaksudkan agar wilayah Purworejo menjadi wilayah makmur, bahagia, dan sejahtera.
Bupati Agus Bastian menyampaikan, hari jadi ke-188 Purworejo yang baru diperingati kali pertama ini akan menjadi sebuah referensi untuk menapaki masa kini dan masa depan. Setiap etape perjalanan akan selalu bermakna memberikan jawaban atas persoalan kekinian serta responsif dengan tantangan ke depan.
Dia juga mengajak masyarakat untuk memacu pembangunan daerah Kabupaten Purworejo dengan bekerja lebih cepat dan lebih giat lagi. Ini karena tantangan dan peluang ke depan yang kita hadapi akan semakin kompleks. Salah satunya terkait pembangunan ‘New Yogyakarta International Airport (NYIA)’, pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, serta pembangunan Waduk Bener, yang diharapkan dapat menjadi faktor pendorong pengembangan wilayah atau menjadi magnet pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Purworejo. (udi/laz/mg2)