PURWOREJO – Pelaksanaan program kerja Pemerintahan Bupati Purworejo Agus Bastian akan mendapatkan pengawasan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Purworejo. Mereka telah memiliki catatan tentang kegiatan sepanjang 2018 baik yang sudah berada di jalur maupun yang belum memenuhi harapan.
Demikian disampaikan Ketua GMBI Purworejo Basuki Rahmat usai dikukuhkan sebagai ketua oleh GMBI Jateng (2/3). Tidak saja terhadap pemerintahan, mereka juga siap berhadapan dengan penegak hukum jika lembaga tersebut bertindak tidak adil.
“Kami siap bermitra atau mendukung apapun yang menjadi program pemerintah. Sepanjang yang dijalankan itu benar. Tapi jika ada penyimpangan, kami akan berada di depan untuk melawannya,” kata Basuki.
Jalannya pemerintah di Kabupaten Purworejo dengan berbagai programnya telah berjalan dengan baik. Pemerintahan Agus Bastian-Yuli Hastuti telah berhasil menata wajah kota sehingga terlihat lebih baik.
“Sebagai lembaga yang sudah terdaftar dan terakreditasi, kami tetap berharap bisa bersinergi dan bekerjasama dengan pemerintah,” tambahnya.
Dia yakin, pemerintahan tidak akan bertindak yang tidak benar. Dirinya tidak akan menutup mata terhadap program yang prorakyat dengan tujuan untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Namun jika ada ketidakadilan dari program, koreksi akan dilakukan sesuai dengan jalur dan kapasitas yang dimiliki GMBI.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat keanggotaan GMBI ke tingkat kecamatan. Harapannya nanti di setiap desa juga bisa terbentuk,” ungkap Basuki.
Ketua GMBI Jawa Tengah Nur Abadi mengungkapkan jika lembaganya ada untuk membantu masyarakat. Mereka ingin keberadaannya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Pihaknya tidak akan mengarahkan kabupaten/kota yang ada di bawahnya untuk menjadi mitra bagi pemerintah daerah ataupun memilih berseberangan. Hal ini disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan.
“Setiap daerah memiliki karakter yang berbeda dari pemerintahannya. Ada daerah yang jelas harus berseberangan karena pemerintahannya tidak prorakyat, tapi banyak juga yang menjadi mitra,” kata Nur Abadi. (udi/iwa/zl/mg2)