PURWOREJO – Potensi kayu yang dimiliki Purworejo berpeluang dikirim ke Australia. Ini menjadi salah satu pembicaraan khusus Bupati Agus Bastian dengan CEO PNORS Technology Group Australia Paul Gallo di rumah dinas bupati, Senin(11/3).
Kunjungan Paul Gallo menindaklanjuti kunjungan Bupati Agus Bastian dan rombongan ke Australia beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan Senin(11/3), Paul didampingi Ani dari PNORS Technology Group Kantor Perwakilan Jakarta dan George Iwan Marantika dari Kadin. Adapun bupati didampingi Sekda Said Romadhon dan sejumlah kepala OPD terkait.
“Ada peluang Purworejo untuk ekspor kayu ke Australia maupun ke seluruh dunia. Kami melihat Purworejo memiliki potensi kayu yang amat besar,” kata Paul.
Dirinya melihat adanya Indonesia Timber Exchange (ITE) sebagai solusi elektronik data interchange yang kuat dibuat khusus untuk Indonesia, Purworejo memiliki peluang untuk menembus pasar internasional. Produksi kayu yang ada diharapkan dapat menembus eksport secara maksimal.
“Karena dengan ITE pedagang kayu Indonesia, importer dan pengelola kayu bisa terhubung dengan ratusan pembeli kayu dan pemasok kayu, baik lokal maupun internasional,” tambah Paul.
Sementara Bupati Agus Bastian berharap dari kunjungan itu akan bisa meningkatkan kerja sama yang lebih baik antara Australia dengan Purworejo. Dengan segala potensi yang dimiliki, pihaknya yakin Purworejo bisa menjadi salah satu daerah yang bisa dilirik Australia untuk menerima produksi masyarakatnya.
Bupati juga mengungkapkan terkait perkayuan (timber), Purworejo memiliki potensi yang sangat besar dalam produksi kayu. Antara lain albasia (sengon) dengan produksi 110.400 meter kubik per tahun, sonokeling 7,7 ribu meter kubik per tahun, mahoni 5,5 ribu meter kubik per tahun, jati 3,9 ribu meter kubik per tahun, pinus 3,8 ribu meter kubik per tahun dan masih banyak lagi jenis kayu lainnya.
Melalui Indonesian Timber Exchange (ITE) sebagai solusi Electronic Data Interchange (EDI) yang kuat yang dibuat khusus untuk Indonesia, maka produksi kayu Purworejo diharapkan mampu menembus pasar ekspor secara lebih optimal. Karena dengan ITE, pedagang kayu Indonesia, importer dan pengelola kayu bisa terhubung dengan ratusan pembeli kayu dan pemasok baik lokal maupun internasional.
“Relevan dengan hal itu, kami berharap Mr Paulo Galo selaku investor, bersedia menanamkan modal khususnya bidang perkayuan di Kabupaten Purworejo. Sehingga potensi perkayuan yang dimiliki Purworejo bisa diksplorasi secara optimal, serta memberikan keuntungan yang menjanjikan bagi investor maupun masyarakat,” kata bupati. (udi/laz/mg3)