SLEMAN – Jelang kampanye terbuka 24 Maret 2019, persiapan pengamanan terus dilakukan. Langkah tersebut untuk menjaga kondusivitas dan ketertiban kampanye terbuka. Meminimalisasi gesekan.
Sebelumnya, pada kampanye terbatas, gesekan antargolongan sudah pernah terjadi. “Pada kampanye terbuka ini, pasti pengerahan massa lebih besar. Potensi gesekan menjadi fokus pengamanan kami,” ujar Kapolda DIJ, Irjen Pol Ahmad Dofiri saat Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2019 di Stadion Maguwoharjo (22/3).
Dofiri mengatakan, pihaknya akan mempertebal pengamanan di lokasi-lokasi rawan. Pengamanan juga dilakukan pada jalur yang dilintasi simpatisan partai saat kampanye terbuka.
“Lokasi rawan itu juga ada di permukiman yang dihuni kelompok pendukung tertentu,” tegas Dofiri.
Dofiri mengingatkan simpatisan partai saat berkampanye mematuhi aturan lalu-lintas. Polisi tidak segan menindak para pelanggar. “Kenalpot blombongan kami tindak tegas,” tandas Dofiri.
Pengamanan Pemilu 2019 diturunkan pula personel TNI dan potensi masyarakat (Potmas). “Karena ini sifatnya Ops Mantap Brata, jadi nanti TNI di bawah kendali kepolisian, artinya juga membantu tugas-tugas kepolisian,” kata Dofiri.
Polda DIJ mengerahkan 2/3 total kekuatan, atau 8.000 personel. “Korem 072/PMK mengerahkan hampir 2.000 personel untuk di DIJ,” tegas Danrem 072/PMK, Brigjend TNI M. Zamroni.
Dia menegaskan kesiapan anggotanya untuk pengamanan pemilu. Siap membantu tugas kepolisian. “Kami mengimbau warga menjaga pesta demokrasi ini,” kata Zamroni.
Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah memastikan, kampanye terbuka akan dilakukan penebalan pengamanan. Terutama di lokasi kumpul massa, rute keberangkatan dan kepulangan peserta kampanye terbuka.
Pihaknya akan menempatkan anggota di lokasi rawan gesekan. “Alasannya untuk keamanan mereka sendiri, dan antisipasi agar tidak ada yang belok-belok,” tutur Rizky.
Cara lain pengamanan adalah menerapkan strategi rayon. Dengan sistem itu, jika terjadi kerusuhan di satu titik tertentu, maka pihak kepolisian tidak membutuhkan waktu lama untuk datang ke lokasi kejadian.
“Kami telah petakan lokasi mana yang ada potensi gesekan dan di titik mana anggota disiagakan,” ujarnya.
Sistem rayon, misalnya ada kejadian di Depok Barat, maka polsek-polsek terdekat akan merapat. “Kalau nunggu bantuan dari Polres bisa lama, udah kelar baru datang,” ungkapnya.
Pihaknya sudah melakukan pemetaan untuk menentukan lokasi TPS rawan. TPS rawan itu ada 12 dan banyak terfokus di Tambak Bayan, Babarsari. “Karena di sana banyak mahasiswa dari luar Jogja,” katanya.
Pengamanan juga dilakukan di tempat pemungutan suara (TPS) khusus. Yaitu TPS yang berada di Lapas Cebongan maupun Lapas Narkotika Pakem. (har/iwa/mg3)