BANTUL – Revolusi Industri 4.0 yang berbasis daring telah mempengaruhi banyak hal dalam setiap sendi kehidupan. Begitu pula dengan kegiatan bisnis yang mulai beralih untuk memasuki sistem daring. Guna menghadapi perubahan keadaan seperti ini, akademisi dan para praktisi bisnis harus melakukan berbagai upaya untuk mempelajari supaya bisa terus bertahan di tengah arus zaman.
Direktur Program International of Management and Business (IMaBs) Dr. Indah Fatmawati, M.Si. mengatakan bahwa pelaku bisnis harus selalu mengikuti perkembangan zaman yang sedang terjadi. Semua terjadi begitu cepat, apabila tidak bisa mengikuti maka akan tertinggal sangat jauh dan terlempar dari persaingan.
“Saat ini proses dan model bisnis beralih berbasis internet. Membutuhkan eksplorasi yang sangat mendalam terhadap revolusi industri 4.0, agar bisa menemukan langkah tepat dan tindakan antisipatif dalam upaya memperkuat daya saing,” ujarnya saat ditemui dalam diskusi terbatas di UMY Senin (23/3).
Guna memberikan kesepatan para akademisi dan juga praktisi bisnis yang ada di dalam maupun luar negeri untuk berdiskusi mengenai bisnis di tengah Revolusi Industri 4.0. tersebut, IMaBs mengadakan The 5th International Conference of Management Sciences (ICOMS 2019) yang akan dilaksanakan pada 26 Maret 2019 di Hotel Cavinton.
Dengan mengangkat tema Strengthening Competitiveness to Cope whit Industrial Revolusi 4.0. Indah memaparkan bahwa akan ada berbagai rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada acara itu, diantaranya seminar internasional yang akan diisi oleh lima pembicara dan akan ada presentasi 50 Paper yang dilakukan oleh berbagai peneliti dalam negeri maupun manca negara.
“Ada beberapa agenda yang akan kami laksanakan pada ICOMS 2019, yakni konferensi internasional, kemudian akan dilanjutkan dengan presentasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dari berbagai perguruan tinggi,” imbuhnya.
Pada pelaksanaan ICOMS 2019 kali ini juga turut mengundang ahli yang berasal dari berbagai lembaga, yaitu Prof. Shu Hsien Liao berasal dari Tamkang University Taiwan, Dr. Shafinar Hj. Ismail dari UITM Malaysia, Assoc. Prof. Pensri Joroenwanit Khon Khaen University Thailand, Dr. Baruna Kurnianto dari Otoritas Jasa Keuagan (OJK), dan Dr. Indah Fatmawati, M.Si. dari UMY.
Indah berharap dengan terselenggaranya kegiatan ICOMS 2019 bisa mengasilkan wawasan baru bagi para peserta terhadap revolusi industri generasi keempat. Agar kedepannya bisa menghadapi segala macam tantangan. “Event ini harapanya bisa mejadi ajang bagi para peneliti untuk saling menyampaikan hasil penelitian mereka sekaligus mempublikasikannya dalam publikasi internasional yang bereputasi,” tuturnya. (*/pra/mg3)