PURWOREJO – Pembangunan rabat beton yang menjadi jalan poros desa di Kecamatan Bagelen, khususnya di Desa Durensari, berhasil dituntaskan Kodim 0708 Purworejo. Kegiatan ditutup Dandim Letkol Inf Muchlis Gasim dengan seremoni sederhana di halaman SDN Durensari, Rabu (27/3).
Dandim mengungkapkan, pengerjaan rabat beton kali ini berbeda dibandingkan pelaksanaan TMMD daerah lain. Medan yang dilakukan peningkatan relatif berat. Selain itu juga dilakukan saat musim penghujan sementara kondisi tanah labil.
“Biasanya H-7 sebelum penutupan TMMD di lain tempat sudah selesai. Tapi kali ini amat istimewa karena hingga H-1, baru siang hari bisa diselesaikan,” kata Letkol Gasim.
Dikatakan, hujan yang kerap turun menjadi kendala karena menyulitkan pengiriman material ke lokasi. Di saat cuaca cerah pun masih kesulitan, karena tanah yang harus dilalui basah dan licin.
Truk pengangkut material kerap tidak bisa jalan walaupun sudah dibantu alat berat untuk mendorongnya. “Di sini kami banyak dibantu IOF yang menurunkan armadanya untuk membantu pengangkutan material ke lokasi,” tambah Dandim.
Dari kondisi lapangan yang harus dikerjakan oleh anggota TNI serta unsur lain, peningkatan jalan-jalan poros desa di Kabupaten Purworejo memang harus dilakukan. Gasim menilai masih banyak jalan poros desa yang belum tersentuh pemkab.
Sekda Said Romadhon yang hadir mewakili Bupati Agus Bastian mengungkapkan, di tahun 2020 ada kegiatan TMMD reguler dengan mengucurkan dana Rp 1,3 miliar. Kegiatan itu berbeda dengan TMMD Sengkuyung yang dilakukan secara rutin.
Dana untuk kegiatan TMMD Sengkuyung sendiri terdiri atas APBD Kabupaten senilai Rp 120 juta dan Rp 180 juta dalam setiap kegiatan. “Reguler ini dilakukan tiga tahun sekali di mana jadwalnya sudah dikoordinasikan dengan TNI. Memang kami sesuaikan dengan TNI. Kalau kami membuat sendiri dan pas TNI ada kegiatan kan tidak bisa,” kata Sekda.
Sebelumnya, Ketua DPRD Luhur Pambudi Mulyono saat Musrenbang penyusunan RKPD 2020 mengungkapkan, kegiatan TMMD di Kabupaten Purworejo perlu ditambah volumenya. Dari yang biasa dilakukan tiga kali dalam satu tahun, diharapkan bisa meningkat.
“Volume TMMD perlu ditingkatkan dan mengerjakan desa-desa yang jauh dari jangkauan. Ini bisa dikoordinasikan dengan Kodim 0708,” kata Luhur.
Dia menyebut ada enam desa yang sangat membutuhkan penanganan seperti Desa Ngargosari (Kecamatan Loano) yang berbatasan dengan Magelang. Desa Kalitengkek di Kecamatan Gebang yang berbatasan dengan Wonosobo, masih ada Desa Kaligondang di Kecamatan Pituruh yang terhubung dengan Kebumen, serta Desa Kemejing (Loano) dengan DIJ serta Benowo (Bener) dengan Magelang serta Giyombong di Kecamatan Bruno. (udi/laz/mg3)