JOGJA – Sebanyak 10 atlet panjat tebing andalan Indonesia akan melakukan tur ke berbagai negara untuk melakukan latihan dan mengikuti kejuaraan. Sebagian merupakan peraih medali emas Asian Games, yang selama ini menjalani latihan di Jogja.

“Harapannya dengan melakukan tur ini mental mereka dapat terbentuk dan mendapat slot olimpiade sebanyak-banyaknya,” jelas Wakil Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Ferri Ardyanto Sabtu (30/3).

Dari 10 atlet, lima diantaranya merupakan wajah baru. Mereka adalah Temi Teli Lasa dari Bali, Fathur Roji dari Jawa Timur, Rifaldi Ode Wijaya dari Bali, Salsabila dari Jawa Barat, dan Chairul Umi dari Jawa Timur. Kelima atlet sisanya merupakan atlet Asian Games yakni Aspar Jaelolo, Alfian M Fajri, Nurul Iqamah, Agustina Sari, dan Aries Susanti Rahayu.

Rencananya Selasa (2/4) mereka berangkat untuk mengikuti lima kejuaraan dunia selama satu bulan lebih. Berbagai negara akan mereka sambangi, mulai dari Swiss, Rusia, Tiongkok, dan Jerman. Ferri menjelaskan di Moskow Rusia selain mengikuti kejuaraan mereka juga akan melakukan training camp selama 15 hari. Begitu juga ketika di Jerman. “Kami melakukan latihan sambil menunggu kejuaraan di Jerman 19 Mei,” jelasnya.

Setelah itu mereka akan pulang ke Jogja untuk melakukan evaluasi. Setelah itu, mereka akan mengikuti pra-kualifikasi yang akan dilaksanakan tiga kali. “Kami akan tentukan mana yang masuk kualifikasi mana yang terdegradasi,” jelas manajer tim Pristiawan Buntoro.

Tantangan terberat, menurut Pristiawan, di nomor combine. Nomor ini mengkombinasikan tiga nomor yang memiliki kualifikasi tersendiri. “Saya pikir di seluruh dunia problemnya sama. Jagoan di lead, bolder, dan speed harus belajar satu sama lain. Lead dan bolder sangat kontras dengan speed,” jelasnya.

Menurut perhitungan Pristiawan, cukup sulit mengejar peringkat di pra-kualifikasi pertama. “Sepertinya kami akan dapat di pra-kualifikasi kedua di November. Karena di-combine kami di level kedua,” jelasnya. (cr10/pra/mg1)