SLEMAN – Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Pandanaran Sleman mengajak seluruh pihak tetap menjaga agar pondok pesantren bebas dari aksi kampanye dukung mendukung calon presiden tertentu. Ponpes Sunan Pandanaran berkomitmen tetap menjadi lembaga yang netral dalam pesta demokrasi ini. Komitmen itu diwujudkan dengan menggelar Deklarasi Pemilu Damai dan mujahadah bersama 7.000 santriwan, santriwati dan masyarakat sekitar, Kamis (4/4).
Perwakilan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Gus Azka Sya’bana menjelaskan poin penting pertama deklarasi adalah, komitmen untuk menjaga kondisi aman dan damai dalam pemilu. Kedua, membendung dan menolak segala bentuk hoax, ujaran kebencian dan kebohongan.
Selain itu, komitmen menjaga ketentraman dan kedamaian di wilayah pondok pesantren khususnya dan pada umumnya di Yogyakarta. Sebagai lembaga pendidikan, ponpes tidak seharusnya digunakan untuk kampanye. “Sejak awal berdiri, pondok pesantren itu juga berkomitmen bebas dari kepentingan politik praktis. Melainkan tetap menjadi lembaga pembelajaran dan pendidikan serta mempersiapkan para santri untuk masa depan,” tegasnya.
Menurut Gus Azka Ponpes Sunan Pandanaran senantiasa netral, tidak mendukung salah satu paslon karena ini lembaga pendidikan tidak boleh untuk kampanye. “Ponpes Sunan Pandanaran tetap akan ikut aktif mewujudkan pemilu 2019 yang aman, damai, dan lancar,” tandasnya.
Namun, menurut Gus Azka, tetap patut diwaspadai potensi adu domba antar anak bangsa dalam Pemilu 2019 ini, terutama karena dipicu fenomena ujaran kebencian, hoax, dan kebohongan di sana-sini. “Ponpes kondisinya relatif aman karena sehari-hari santri lebih berkecimpung banyak dalam kegiataan agama, dan diingatkan terus untuk bisa membendung ujaran kebencian, kebohongan, dan hoax,” paparnya. (*/a11/din/mg1)