KULONPROGO – Petani kopi di Pedukuhan Nglinggo, Pagerharjo, Samigaluh mendapatkan bantuan satu unit mesin huller (7/4). Mesin ini mempermudah proses pengolahan pascapanen.

Bantuan berasal dari Prodi D3 Teknik Mesin UMY. Tidak hanya mesin, petani kopi juga mendapatkan materi cara pengolahan kopi pascapanen.
Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Mekar Tani. Mendapat materi dari petani kopi Suroloyo, Windarno dan pe-roasting kopi asal Terbah, Wates, Antok Wijonarko.

Kaprodi D3 Teknik Mesin UMY, Mubammad Abdus Somad mengatakan, bantuan diberikan saat pengabdian masyarakat. Para petani kopi membutuhkan mesin untuk memisahkan biji dan kulit kopi.

Bantuan tersebut untuk meningkatkan kualitas kopi petani setempat. “Kualitas produksi kopi mereka harus bisa bersaing dengan kopi lain,” kata Abdus.
Antok menambahkan, kopi Nglinggo memiliki cita rasa khas. Tak kalah dengan kopi lain. Namun proses pascapanen harus dilakukan secara baik.

“Kopi di sini enak, namun karena prosesnya konvensional, rasanya kurang maksimal. Saya berniat mendampingi petani kopi di sini untuk meningkatkan kualitas pengolahan pascapanen,” kata Antok.

Ketua Kelompok Tani Mekar Tani, Teguh Kumoro mengakui, pengolahan kopi masih manual. “Dengan mesin ini kami berharap hasil panen kopi bisa maksimal,” kata Teguh. (tom/iwa/zl/mg2)