SLEMAN – Kurang dari 10 hari jelang pelaksanaan pencoblosan Pemilu serentak 17 April nanti, antusias warga makin meningkat. Termasuk warga Taman Cemara Padukuhan Krodan Maguwoharjo Depok Sleman yang menggelar simulasi pencoblosan.

Simulasi dilakukan dengan mengundang Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Maguwoharjo untuk hadir menjelaskan sekaligus mensimulasikan tata cara saat pemungutan suara. Juga proses penghitungan suara bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan masyarakat di wilayah tersebut Sabtu (6/4).

Acara yang diadakan siang hari tersebut dihadiri sebanyak 150 peserta dari berbagi padukuhan. Diantaranya padukuhan Jenenge, Kepuhsari, Timbulrejo, Paingan, Denokan, dan masyarakat sekitar.Turut hadir pada acara sosialisasi dan simulasi pemungutan suara yakni Dukuh Krodan Sunaryo, Divisi Teknis Pemilu KPU Sleman Aswino Ali Wardani, PPK Depok Emil Jamil, Panwas Desa Maguwoharjo Heru Dramasta, KKLPMD Kecamatan Depok Yoni Afrizal, dan beberapa tokoh masyarakat sekitar.

Agus Lidwines Noviantono, selaku penggagas acara ,mengatakan sebagai warga negara yang baik tentu penting mengetahui prosesi pencoblosan. Termasuk langkah-langkah yang akan dilakukan para petugas KPPS saat pemungutan suara maupun penghitungan suaranya.

Terlebih pemilu yang akan berlangsung nanti berbeda dengan pemilu sebelumnya. “Maka dengan melakukan simulasi ini kami jadi paham sehingga bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan baik dari persiapan, pelaksanaan maupun disaat penghitungannya,” ujar pria yang menjabat sebagai ketua RW 71 Taman Cemara ini.

Sementara itu Ketua PPS Desa Maguwoharjo Sudiyono mengatakan antusias warga mengundang PPS untuk mengetahui beberapa hal soal pemilu. Itu membuatnya bersemangat menghadiri acara tersebut. Sebab dengan adanya simulasi ini, diharapkan masyarakat dan petugas KPPS dapat saling bekerja sama dan bersinergi.

Sehingga diharapkan pada saat pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019 tidak ada kesalahan dan menekan angka golput di wilayah Desa Maguwoharjo.”Kami mensimulasikan bagaimana proses yang ada di TPS, baik itu melayani pemilih sebagaimana mestinya. Misalnya pemilih harus dicek C6 (surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih) bersama identitasnya dan sebagainya,” ujar dia.(obi/naf/pra/mg4)