MAGELANG – Babat alas. Ksatria sejati. Tak pernah lelah mengirimkan barang ke seluruh wilayah Magelang. Segala lelah lenyap dengan binar kebahagiaan yang menghiasi setiap wajah penerima barang. Itu adalah kisah manis yang diselami Kepala Cabang JNE Magelang Bambang Kristiady.

JNE menancapkan kiprahnya di Magelang pada 12 Maret 2002. Layanan pengiriman barang itu berkantor di Jl Gatot Subroto No 18 Magelang. Ukurannya 4 x 12 meter. Kantor ini digunakan untuk kegiatan operasional sekaligus sales counter. Lokasi tersebut dipilih karena berada di pusat kota dan berdekatan dengan Akademi Militer (AKMIL) Magelang.

Saat itu, JNE yang merupakan perusahaan pengiriman Indonesia yang didirikan H Soeprapto Suparno pada 1990 bersama dengan delapan karyawan, bertekad mengembangkan jaringan. Wilayah Karesidenan Kedu dan Magelang dipilih sebagai lokasi pertama untuk pengembangan ini.

Adalah Bambang Kristiady yang melakukan “babat alas” untuk JNE di Kota Sejuta Bunga. Lelaki kelahiran Semarang 12 November 1980 ini menjalankan seluruh kegiatan JNE Magelang.

Bersama satu orang lainnya, Bambang menangani hampir seluruh proses bisnis JNE. Itu mulai transaksi, packing, hingga melakukan delivery. “Saat itu sudah banyak perusahaan ekspedisi serupa di Magelang. Saya optimistis Magelang adalah pasar yang potensial,” ujar ayah dua anak ini.

Strategi pemilihan lokasi yang berdekatan dengan AKMIL ternyata membawa berkah. Jajaran pejabat dan pengurus AKMIL maupun para taruna banyak yang menggunakan layanan JNE. Selain itu, Bambang giat mempromosikan JNE dengan cara door to door dan memberikan layanan jemput paket.

JNE semakin memperoleh kepercayaan pelanggan. Dari jumlah kiriman yang hanya lima paket per hari, hingga pertengahan 2003 mengalami pertumbuhan pesat.

Ini membuat Bambang memutuskan untuk melebarkan sayap ke wilayah Wonosobo, Temanggung, Kebumen, dan Purworejo. Kerja keras Bambang selama 17 tahun menjadi kepala cabang tak sia-sia. Sebab, kini jumlah jaringan JNE Magelang mencapai 149 titik layanan dengan 170 karyawan. Pertumbuhan revenue konsisten di angka 20 hingga 30 persen per tahun.

Dalam memimpin ratusan karyawan,  Bambang menerapkan prinsip “Kebahagiaan pelanggan adalah kebahagiaan kita”. Prinsip itu sesuai dengan slogan JNE yaitu “connecting happiness”. “Saat pelanggan dapat terpenuhi kebutuhannya, di situlah misi kita sebagai seorang ksatria JNE tercapai,” tegas Bambang. Dia pun selalu mengajarkan pada karyawan bahwa JNE bukan sekadar tempat mencari nafkah. JNE juga rumah kedua yang harus dijaga nama baiknya.

Bambang mengungkapkan, pengalamannya saat menjadi kurir merupakan pelajaran berharga selama mendapat amanah sebagai pemimpin. Salah satu pengalamannya yang tak terlupakan adalah saat mengantarkan kiriman di pelosok perbatasan Wonosobo dan Banjarnegara.

“Ketika itu, penerima paket sangat berterima kasih karena saya telah mengantarkan paket dari putrinya yang bekerja sebagai tenaga kerja di luar negeri. Saking perhatiannya, mereka sampai melarang saya pulang karena tidak tega harus melewati medan yang gelap dan rawan sementara hari sudah malam,” kenangnya.

Ia juga menyatakan bahwa melihat binar-binar kebahagiaan dari setiap penerima paket merupakan energi yang luar biasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa betapa mulia pekerjaan seorang kurir dengan segala tantangan yang dihadapi.

“Hal ini juga yang membuat saya terus memotivasi para ksatria JNE di lapangan untuk menjaga amanah pelanggan yang dipercayakan pada JNE,” tutur Bambang.

Bambang tak menampik bahwa perkembangan Magelang memberikan dampak yang signifikan terhadap bisnis JNE. Keberadaan mal, hotel, dan kemajuan pembangunan infrastruktur memudahkan proses distribusi JNE. Maka dari itu, Bambang berkomitmen untuk memberikan kontribusi tehadap kemajuan Magelang.

Dalam beberapa kesempatan, JNE bekerja sama dengan pemerintah daerah melaksanakan kegiatan-kegiatan bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Pada 2016, bersama Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Magelang, JNE memberikan sosialisasi mengenai PESONA (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara). Yakni, marketplace oleh-oleh yang merupakan salah satu produk layanan JNE.

JNE juga memberikan kemudahan bagi UKM Kota Magelang dan Kabupaten Magelang untuk bergabung sebagai vendor PESONA sehingga produknya dapat dikenal hingga luar daerah. Saat ini puluhan vendor oleh-oleh produk makanan khas Magelang telah bergabung.

Kontribusi bagi UKM ini berlanjut pada Oktober 2018. JNE menghadirkan Delli Gunarsa dari D&D Pack Jakarta untuk memberikan pelatihan packaging atau pengemasan guna meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Pelatihan gratis tersebut digelar dalam acara yang diselenggarakan oBappeda Kota Magelang bertajuk “Cerdas Mengemas Produk Guna Meningkatkan Nilai Jual dan Daya Saing Produk di Pasaran”.

Bambang ingin JNE Magelang terus konsisten memberi manfaat bagi daerah melalui berbagai cara. Salah satunya adalah penyelenggaraan program free ongkir (ongkos kirim) pada Kamis, 11  April 2019. Program ini khusus untuk menandai Hari Jadi Ke-1113 Kota Magelang. Pogram ini berupa gratis ongkir paket dengan tujuan dalam kota dan berat maksmal 2 kilogram.

Selain itu netizen juga dilibatkan untuk mengikuti kuis di Instagram @jne.magelang. Hadiahnya voucher belanja bagi sepuluh pemenang.

Program tersebut masih dilanjutkan event “JNE Ngajak Online”. Program ini berupa workshop atau pelatihan gratis bagi UKM dengan narasumber praktisi digital marketing dari Jakarta pada 14 Februari 2019. (gp/*/fj)