BANTUL – Bupati Bantul, Suharsono mengeluhkan surat suara yang terlalu lebar. Sehingga para pemilih kesulitan untuk membuka maupun melipatnya.
Suharsono menggunakan hak pilihnya di TPS 073 Dusun Demangan, Desa Bangunharjo, Sewon Rabu (17/3). Dia datang bersama istrinya Erna Kusumawati.

Sampai di TPS pukul 09.00. Suharsono ke TPS mengendarai sepeda motor.
Sesampainya di lokasi, keduanya mengantre bersama warga masyarakat yang hadir. Tak sampai setengah jam, Suharsono dan istrinya dipanggil untuk melakukan pencoblosan.

Selesai melakukan pencoblosan, mantan perwira kepolisian tersebut mengeluhkan tentang terlalu lebarnya ukuran surat suara. Menurut dia, hal itu akan menyulitkan para pemilih yang sudah berusia lanjut untuk melakukan pelipatan surat suara. “Tapi kami juga tidak bisa mengatur (surat suaranya), karena sudah kewenangan KPU,” ujar Suharsono.

Dia berharap masyarakat Bantul bisa menggunakan hak pilihnya secara maksimal. Pemilu akan menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan.
“Seluruh masyarakat harus datang ke TPS, Jangan golput. Apalagi, Pemilu hanya digelar lima tahun sekali,” ujar Suharsono.

Dia meminta proses penghitungan suara, panitia harus jujur, adil, dan transparan. Masyarakat harus bisa menyikapi apapun hasil Pemilu dengan bijak. “Hasilnya nanti yang kalah harus bisa legawa, yang menang jangan sombong,” pesan Suharsono.

Ketua KPPS TPS 073, Suradi menyatakan ada tiga pemilih dari keluarga Bupati. Anak Suharsono, Rama Harya Kusuma juga menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut.Sedangkan jumlah pemilih sesuai DPT di TPS tersebut sebanyak 288 orang. Terdiri dari 238 pemilih laki-laki dan 150 perempuan. “Alhamdulilah, pemungutan suara berjalan lancar,” ujar Suradi. (cr5/iwa/er/mg4)