SLEMAN – Bupati Sleman Sri Purnomo (SP) dan keluarga menggunakan hak pilihnya di TPS 38 Dusun Jaban, Tridadi, Sleman kemarin. SP beserta istri dan dua anaknya mengenakan atasan putih. Mereka tiba di TPS pukul 09.15.

Begitu hadir, mereka mendaftarkan diri ke petugas TPS dan menunggu nama mereka dipanggil untuk mencoblos. Saat menunggu, SP sempat bertanya kepada anaknya Raudi Akmal.

“Deg-degan enggak?” Tanya SP. Pertanyaan itu langsung dijawab putra bungsunya Raudi Akmal. “Enggak,” tegas Raudi.

Rupanya Raudi sudah terbiasa dengan politik. Bahkan ketika mereka di bilik suara, Raudi sempat menganjurkan ke keluarganya membuka surat suara hijau (DPRD kabupaten) terlebih dahulu. “Yang hijau dulu,” kata Raudi.

Anjuran itu diikuti kedua orang tuanya, dan saudarinya, Nudia Rimanda.
Disinggung tentang pendidikan politik dalam keluarga, SP menjelaskan bahwa hal itu sudah diterapkannya. “Untuk pendidikan politik, saya berikan kebebasan anak-anak, saya berikan (kebebasan) untuk berpikir, bisa mencontoh yang bagus,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa anak bungsunya sudah terbiasa berpolitik. Selain itu, dia juga berharap anaknya bisa melanjutkan kehidupan berpolitik di keluarganya.

“Yang ragil ini yang tampaknya ada bakat berpolitik. Makanya dicoba agar ikut berkompetisi agar bisa melanjutkan estafet politik ke depan,” ungkapnya.

Dari ketiga anaknya, hanya dua yang melakukan pencoblosan di TPS tersebut. SP menceritakan bahwa salah satu anaknya tengah menempuh studi di London. “Insyaallah tidak lama lagi selesai, dia juga sudah nyoblos kemarin,” ceritanya.
SP berharap setelah melewati proses pemilu yang sangat dinamis, seluruh masyarakat Sleman dapat menerima dan mendukung siapapun pemimpin yang terpilih. Karena hal itu merupakan pilihan rakyat.

Sedangkan untuk anggota DPRD Sleman terpilih, SP menaruh harapan agar nantinya dapat bersama membangun Sleman. Sehingga membuat warga Sleman semakin berkualitas, bahagia, dan sejahtera.

“Harapannya yang terpilih DPRD kabupaten sleman, adalah mereka yang berasal dari partai yang terbaik. Bisa bersama bermitra dengan kami di pemerintah kabupaten untuk membangun Sleman lima tahun ke depan,” ujarnya.

Dia berharap setelah tahapan pemilu ini selesai masyarakat Sleman dapat kembali bersatu dan mengenyampingkan perbedaan. Sebab warga Sleman adalah warga yang realistis.

“Kompetisi boleh, berupaya untuk mencari kemenangan. Tapi begitu selesai, cooling down dan bersama membangun Sleman,” ungkapnya.

Kapolsek Sleman, Kompol Sudarno mengatakan, di Kecamatan Sleman tidak ada TPS rawan. Namun dia tetap menyiagakan anggota di seluruh TPS. Menerapkan patroli demi kenyamanan pelaksanaan pemilu. Pengamanan juga akan dilakukan hingga kotak suara bergeser ke kecamatan. (har/iwa/mg3)