BANTUL – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) kembali menggadakan kegiatan bersih sungai. Kali ini menyasar di Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul. Tepatnya di kawasan Bendungan Tegal. Ada empat titik yang dibersihkan. Dimulai dari Balai Desa Sriharjo.
“Bersih sungai ini juga menyisir saluran irigasi,” ujar Lurah Desa Sriharjo Titik Istiyawatun Khasanah, Minggu (21/4). Kegiatan itu melibatkan berbagai elemen masyarakat. Di antaranya perwakilan 10 padukahan, kelompok tani (klomtan), gabungan kelompok tani (Gapoktan), taruna tani dan gerakan wanita tani (GWT). Juga dari unsur DLHK DIJ. Mereka bergotong royong membersihkan sampah dan rumput.
Harapannya air di saluran irigasi dapat mengalir dengan lancar hingga lahan pertanian warga. Dengan begitu air dapat menjangkau semua lahan. Itu diyakini akan berdampak bagi tanaman petani. ”Kalau air itu tercukupi, tanaman bisa baik dan hasil panen meningkat,” ungkap Titik. Sebagian besar petani di Desa Sriharjo menanam padi.
Titik mengakui kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya tergolong minim. Masih ditemukan warga membuang sampah di saluran irigasi. Dia berharap aksi bersih sungai itu dapat mendorong sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan. Terutama tidak membuang sampah sembarangan ke dasar ke sungai.
“Sampah yang dibuang ke sungai menimbulkan banyak kerugian. Bukan hanya petani, kerugian terbesar dapat berpotensi menyebabkan banjir,” ingat dia.
Koordinator Lapangan Bersih Singai dari DLHK DIJ Muhammad Hanafi Nurdin menyatakan, aksi bersih sungai itu melibatkan sebanyak 100 orang. Aksi bersih sungai ini merupakan kali pertama yang diadakan pada Tahun Anggaran (TA) 2019. Kegiatan di Bendung Tegal itu dilakukan menindaklanjuti usulan desa.
Satu bulan ke depan, kegiatan bersih sungai juga dilakukan di Kabupaten Sleman sebagai daerah hulu sungai di DIJ. Kemudian berlanjut ke Kota Jogjakarta dan Kabupaten Bantul. ”Ini untuk mengatasi permasalahan sungai dari hulu ke hilir,” katanya. Dari bersih sungai akan diteruskan dengan aksi bersih pantai.
Kembali ke Bendung Tegal, awalnya dibangun sebagai saluran irigasi sawah. Tujuannya mengurangi banjir dari luapan Sungai Opak yang kerap terjadi. Bendung Tegal diresmikan oleh Pemerintah DIJ pada 1997.
Lokasi Bendung Tegal berada di perbatasan Desa Sriharjo dan Desa Kebunagung. Keduanya masuk wilayah Kecamatan Imogiri, Bantul. Kini Bendung Tegal menjadi menjadi salah satu daya tarik wisata. Bendung Tegal dikembangkan sebagai lokasi wisata baru terjadi pada 2000-an. Tiga tahun kemudian lahir Desa Wisata Kebonagung.
Tren wisata alam Desa Kebonagung menjadi berkah bagi penduduk sekitar Bendung Tegal. Saat berkunjung wisatawan disuguhi wisata air menggunakan perahu naga. Di lokasi itu pernah diadakan lomba perahu naga tingkat nasional yang diselenggarakan Dinas Pariwisata DIJ.
Selain wisata air menggunakan perahu naga, Bendung Tegal juga sering dijadikan tempat memancing. Air yang tenang dan suasana yang sejuk menjadikan Bendung Tegal menjadi tempat favorit bagi merek yang gemar memancing.
Karakteristik Bendung Tega dengan air yang tenang juga dimanfaatkan masyarakat Tionghoa merayakan acara Peh Cun. Peh Cun dalam dialek hokian merupakan perayaan dengan menggelar lomba perahu naga. (cr6/kus/er)