JOGJA – Yogyakarta  menyandang banyak predikat.  Kota budaya, pariwisata,  pendidikan dan perjuangan. Kota ini juga memiliki lebih dari 38 museum.

Sebagian museum setiap hari ramai dikunjungi wisatawan. Sebut saja Museum Benteng Vredeburg dan Museum Sonobudoyo. Sebagian lagi ramai saat digelar event-event tertentu. Selebihnya, pengunjung yang datang bisa  dihitung dengan jari.

Sebagai bentuk dukungan memajukan museum di DIY, Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana menegaskan komitmen kuat dewan memajukan museum. Terutama dari sisi kebijakan maupun anggaran.

“Keberadaan museum sangat penting artinya. DPRD DIY harus ikut mengembangkan. Kami sangat mendukung langkah-langkah strategis yang dilakukan  Barahmus DIY,” ujarnya.

Itu disampaikan Yoeke saat menerima kunjungan  pimpinan Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan, dengan museum berkembang maka tingkat kunjungannya bisa meningkat.

Ada beragam cara  menaikkan jumlah kunjungan ke museum. Mereka yang terlibat dalam pengelolaan museum harus mampu mengubah cara pandang terhadap keberadaan museum. Dengan kata lain, pemangku kepentingan museum harus mampu menciptakan suasana museum yang menyenangkan untuk dikunjungi.

Sebagai perbandingan, museum-museum di luar negeri tidak menarik biaya dari pengunjung alias gratis. “Kalau di luar negeri, pengunjung yang masuk museum tidak ditarik biaya,” jelasnya.

Lantas dari mana pengelola museum memperoleh pendapatan untuk biaya operasional? Menurut Yoeke, pendapatan dari pihak lain yang menyewa museum untuk pameran. Selain itu, dari penjualan merchandise maupun penggunaan sebagian area musim untuk kafe.

Yoeke mengaku siap mendukung pengembangan museum di provinsi ini. “Saya siap mendukung sepenuhnya. Kita harus bisa mengubah cara pikir masyarakat dengan memandang museum sebagai kekayaan intelektual dan budaya,” ucap dia.

DPRD DIY yang salah satu tugasnya di bidang anggaran selalu terbuka  membahas strategi dan penganggaran. “Kita perlu menjadwalkan pertemuan lag membahas strategi ke depan terutama 2020,” kata dia.

Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo memohon DPRD DIY mendukung dan membina Barahmus DIY. Dengan  pembinaan itu diharapkan organisasi ini tetap eksis sehingga mampu mengayomi anggotanya.

Suranto, salah satu pengurus Barahmus DIY menambahkan, keberadaan museum merupakan bagian dari keistimewaan DIY. Museum menjadi aset DIY yang sangat berharga. “Jumlah pengunjung museum di DIY mencapai kurang lebih 5,1 juta orang,” ungkap Suranto. (had)