JOGJA – Operasi pasar yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIJ Sabtu (27/4) tak membuat harga bawang putih kembali stabil. Harganya tetap meroket. Bahkan, suplai salah satu bumbu dapur itu pascaoperasi pasar dari distributor justru mandeg.

”Setelah operasi (operasi pasar bawang putih, Red), malah tidak ada (kiriman) barang sama sekali,” keluh Mujiwati, seorang penjual bumbu dapur di Pasar Beringharjo, Kamis (2/5).

Padahal, perempuan paro baya ini menyebut, distributor biasanya mengirimkan pasokan tiga kali seminggu. Sekali kirim sekitar lima ton untuk lima pedagang di Pasar Beringharjo. Dengan begitu, Mujiwati saat ini hanya menghabiskan stok lama.

”Untuk bawang putih kating Rp 57 ribu per kg. Sedangkan bawang putih sinco Rp 47 ribu per kg,” kata Mujiwati menyebut harga normal bawang putih maksimal Rp 35 ribu per kg.

Meski masih memiliki stok, Mujiwati tak berani menggaransi. Apakah stok itu mampu bertahan hingga beberapa hari ke depan. Lantaran permintaan bawang putih tinggi. Baik partai kecil maupun besar.

”Belum tahu pasokan dari Ambarawa atau Solo dikirim kapan,” ujarnya.

Berbeda dengan bawang putih, harga bawang merah relatif stabil. Harganya Rp 30 ribu per kg. Sebab, beberapa daerah penghasil bawang merah panen raya.

Mujiwati tak menampik jamak pembeli yang mengeluhkan lonjakan harga bawang putih. Kendati begitu, permintaan bawang putih di pasaran tetap tinggi.

”Sehingga, antara stok dan permintaan tak seimbang,” katanya.

Kendati di pasaran melambung tinggi, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indasari Wisnu Wardhana menganggap harga bawang putih belakangan di beberapa daerah justru berangsur turun. Dari Rp 55 ribu menjadi Rp 52 ribu per kg.

Dia menuding melonjaknya harga itu akibat ulah petani. Mereka tak ingin merugi.

”Sehingga menyebabkan pasokan bawang putih dari petani ke gudang terlambat,” dalihnya saat ditemui di sela melakukan inspeksi di Pasar Beringharjo kemarin.

Guna menstabilkan harga, kata Wisnu, pemerintah bakal memasok wilayah DIJ dengan 30 ton bawang putih impor.

”Dalam tiga hari ke depan (bawang putih impor) akan masuk (pasar DIJ),” tambahnya. (dwi/zam/by)