GUNUNGKIDUL – Manusia berencana, Tuhan menentukan. Kalimat tersebut tepat untuk menggambarkan jalan hidup politikus Partai Golkar Gunungkidul, Marsiyono. Calog legislatif (Caleg) tersebut berhasil meraih kursi DPRD Provinsi DIJ. Namun takdir berkata lain, Marsiyono meninggal dunia pada Senin (22/4/2019).

Dari hasil rekapitulasi tingkat Kabupaten Gunungkidul, nama Marsiyono menduduki peringkat pertama perolehan suara Caleg DPRD Provinsi DIJ. Mantan Ketua DPD Golkar Gunungkidul tersebut berhasil mendapatkan simpati masyarakat pada Pemilu 2019.

Sekretaris DPD Golkar Gunungkidul, Heri Nugroho mengatakan, Marsiyono merupakan politisi mumpuni. Reputasinya sebagai wakil rakyat nyaris tanpa cacat. Menginspirasi kader parpol berlambang pohon beringin itu.

“Almarhum bapak Marsiyono merupakan calon anggota DPRD DIJ dengan perolehan suara terbanyak,” kata Heri Nugroho, Jumat (3/5).

Dikatakan, hasil rekapitulasi perolehan suara tingkat kabupaten yang diumumkan KPU Gunungkidul dua hari lalu, hampir sama dengan rekapan data internal parpol. Marsiyono lolos merebut kursi DPRD Provinsi DIJ.

“(Jumlah suara) Pak Marsiyono terbanyak dengan perolehan 12.819 suara. Disusul Rany Widayanti dan Slamet,” ujar Heri.

Bagaimana suara Partai Golkar pasca-meninggalnya Marsiyono? Sepanjang yang diketahui Heri, maka caleg dengan perolehan suara terbanyak kedua, bisa lolos ke kursi parlemen provinsi.

“Tapi kami belum mau berbicara sampai sejauh itu, karena masih dalam berduka,” kata Heri.

Sementara itu, anggota Fraksi Golkar DPRD Gunungkidul, Ery Agustin mengatakan, Marsiyono meninggal pada Senin (22/4/2019). Jenazah dikebumikan di TPU Dusun Tukluk, Ponjong. Marsiono meninggal pukul 06.00 WIB di RSUP Dr Sardjito Jogja.

“Pak Marsiyono dibawa ke rumah sakit pada 18 April masuk IGD RSUD Wonosari. Kemudian dirawat di RSUP Dr Sardjito, dan meninggal dunia beberapa hari kemudian,” kata Ery Agustin.

Semasa hidupnya, jabatan terakhir Marsiyono di DPD Golkar adalah dewan pembina. Belakangan, ikut dalam pemilihan caleg DPRD Provinsi DIJ. Marsiyono diduga meninggal dunia karena kelelahan.

Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani mengaku, sudah memonitor terkait seorang caleg yang meninggal dunia dan lolos dalam Pemilu 2019. “Calon  yang memperoleh suara terbanyak berikutnya yang bakal menjadi calon terpilih,” kata Ahmadi. (gun/iwa/fj)