GUNUNGKIDUL – Bagi Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, momentum Ramadan bisa diartikan dengan ”puasa” jumlah kunjungan wisatawan. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, penurunan jumlah wisatawan cukup drastis.

Sekretaris Dispar Gunungkidul Hari Sukmono mengatakan, persiapan menyambut Ramadan dengan event ditiadakan. Jika tahun-tahun sebelumnya menyiapkan pancuran untuk tradisi padusan, sekarang ditiadakan.

“Tidak ada event apa-apa menjelang Ramadan maupun pada saat bulan puasa berlangsung,” kata Hari Sukmono saat dihubungi, Minggu (5/5).

Alasannya sederhana. Dispar ingin memberikan suasana nyaman dan khusuk bagi umat muslim yang menjalankan ibadah selama bulan suci. Oleh karenannya, Hari Sukmono tidak memasang target jumlah pengunjung.

“Kecuali pada saat libur panjang lebaran. Kami ada target khusus, namun baru akan dikoordinasikan dengan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait minggu pertama puasa,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan tidak lebih dari 2.000 orang per hari. Kondisi itu berbanding terbalik dengan hari biasa. Di mana bisa sampai lebih dari 7.000 pengunjung per hari.

Sementara itu, pantauan kemarin terjadi lonjakan pengunjung di beberapa objek wisata Pantai Selatan Gunungkidul. Peningkatan kunjungan terpantau sejak Sabtu (4/5). Selain untuk mengisi liburan mereka juga berencana melakukan padusan.

Beberapa pantai yang terjadi lonjakan yaitu Pantai Baron, Drini, Sadranan dan Pantai Watu Kodok. Salah seorang pengunjung warga Kabupaten Bantul, Anton mengaku datang bersama dengan rombongan di Pantai Watu Kodok Kemadang, Tanjungsari. “Liburannya sekarang, besok kalau puasa lebih banyak beribadah,” kata Anton.

Terpisah, Sekretaris Tim SAR Korwil II Gunungkidul Surisdiyanto mengakui, selama ramadan biasanya jumlah kunjungan menurun. Karena selama ini menjadi penjaga pantai, secara otomatis banyak atau sedikit jumlah pengunjung tidak menjadi ukuran bagi regu penyelamat untuk siaga menjaga kemanan. (gun/zam/er)