KULONPROGO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menentukan awal puasa Ramadan 1440 H jatuh pada hari ini. Keputusan tersebut berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih PP Muhammadiyah.

“Nanti malam (tadi malam) sudah melaksanakan ibadah Salat Tarawih,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di sela peresmian Pondok Pesantren Lansia dan Masjid AR Fakhrudin di Triharjo, Wates, Kulonprogo, Minggu (5/5).

Dijelaskan, Ramadan merupakan kesempatan untuk mengolah jiwa dan rohani. Kesempatan tepat untuk memperbanyak amal.

“Ramadan adalah bulan yang tepat untuk meningkatkan ukhuwah antarumat. Ciptakan bangsa yang damai,” kata Haedar.

Dia mengajak umat tidak terpecah hanya karena Pemilu dan Pilpres 17 April 2019. Masyarakat harus kembali bersatu. Seluruh tahapan Pemilu harus dilaksanakan sesuai konstitusi.

“(Pemungutan suara pada)17 April 2019 sudah (berlangsung). Setelah itu, tidak boleh ada lagi 01 dan 02. Semuanya adalah rakyat Indonesia,” tegas Haedar.

Sejak awal, Muhammadiyah bersikap menggunakan konstitusi dalam semua tahapan Pemilu. Saat ini merupakan saat tepat untuk mengawal hasil Pemilu yang akan diumumkan 22 Mei 2019.

“Kalau KPU mampu menjalankan tugas dengan adil dan profesional, semua pihak harus terima. Jika ada sengketa, selesaikan lewat jalur konstitusional. Bisa mengajukan gugatan secara hukum. Ada Bawaslu, ada Mahkamah Konstitusi,” ingat Haedar.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo, Djumarin mengatakan, Ponpes Lansia diperuntukkan untuk umat yang berusia di atas 60 tahun. “Masjid ada di lantai atas. Lantai bawah dijadikan pondok pesantren,” kata Djumarin.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengapresiasi Muhammadiyah yang ikut peduli warga Kulonprogo. “Muhamadiyah banyak memberikan andil dalam bidang agama, pendidikan, dan kesehatan,” kata Hasto. (tom/iwa/by)