SLEMAN – Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) Punakawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menginisiasi acara Rihlah Budaya di Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Desa Temuwuh Lor, Gamping, Sleman.

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jogjakarta. Khususnya budaya wayang kepada anak-anak sebagai upaya untuk meningkatkan antusiasme anak dalam mengaji.

Ketua Tim PKM-M Punakawan R Muhammad Ridhwan Satira Kumara menjelaskan masjid At Taqwa di Desa Temuwuh Lor dipilih karena proses pembelajawan TPA tidak berjalan dengan optimal. Karena pengelolaan yang kuran aktif dan kreatif membuat antusias belajar anak menjadi berkurang.

Selain itu, fenomena anak-anak mulai kehilangan pengetahuan dan penghayatan akan nilai-nilai kearifan lokar dari budaya Jawa juga menjadi salah satu alasan untuk mengangkat kembali budaya yang ada. “Membuat masjid tidak hanya untuk pembelajaran agama. Namun juga sebagai tempat mengenalkan budaya dan kearifan lokal melalui media wayang Punakawwan,” jelas Ridhwan, Jumat (10/5).

Ridhwan menambahkan, TPA Punakawan yang telah berjalan sejak Maret lalu memiliki tujuan untuk mengoptimalkan peran TPA untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak-anak. Juga untuk meningkatkan efektifitas dan daya tarik pembelajaran Alquran di TPA. Serta, menanampkan nilai-nilai keislaman dan kearifan wayang Punakawan.

Selain itu, materi dan metode pengajaran TPA dalam bentuk modul pelajaran juga diberikan kepada anak-anak. Serta mengadakan pengajian motivasi bagi prang tua untuk pendidikan agama anak.  Pengajaran TPA dilaksanakan tiga kali dalam seminggu dengan menerapkan modul yang telah disusun sebelumnya.

Praktik pengajaran dilakukan melalui mengaji, menghafal, menulis huruf hijaiyah, dan menggambar. Ciri khas dari metode pengajaran ini adalah pemanfaatan Punakawan untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal. “Terutama yang selaras dengan nilai-nilai Islam,” tambah Ridhwan.

Progam PKM-M Punakawan telah didanai oleh Kemenristekdikti dalam bingkai Program Kreativitas Mahasiswa 2019. Ke depan, Ridhwan bersama tim akan melakukan Training Of Trainer (TOT) bagi remaja Masjid At Taqwa dalam pengajaran TPA. Ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan program yang ada.

Beberapa kegiatan lainnya, adalah pembentukan pojok budaya yang dilengkapi sarana permainan tradisional, buku-buku Islami, sebagai fasilitas pendukung TPA. Serta adanya acara seperti wisuda Alquran dan lomba antar murid TPA di Desa Temuwuh Lor juga akan dilakukan sebagai sarana apresiasi dan kompetisi.

Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan suasana baru dalam metode pembelajaran TPA di Jogjakarta yang kaya dengan budaya. (cr7/din/zl)