BANTUL – Bantul memiliki banyak objek wisata indah yang jadi tujuan wisatawan pada musim libur Lebaran. Wisata alam di Dlingo dan Mangunan, masih menjadi idola para wisatawan.

Ada beberapa jalur jalan alternatif menuju Dlingo dan Mangunan. Salah satunya adalah jalur Jalan Cinomati. Jalan penghubung Pleret-Dlingo. Ruas ini, selain sempit, memiliki tanjakan, kelokan, dan turunan tajam.

Sering terjadi kendaraan yang melewati Cinomati tidak kuat menanjak. Kemudian terjadilah kecelakaan yang berujung maut. Terutama dialami oleh sopir yang tidak berpengalaman. Dan kendaraan yang kinerja mesinnya tidak sempurna.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabawo mengatakan, Jalur Cinomati merupakan jalan yang berbahaya. Berisiko tinggi untuk dilalui para wisatawan.

Mantan Camat Sewon, Bantul tersebut mengatakan, pengemudi harus keahlian khusus. Kecelakaan di jalur tersebut didominasi oleh pengemudi yang tidak mampu mengendalikan kendaraan.

Kwintarto tidak merekomendasi pengendara melewati jalur tersebut. Selain pengemudi andal, dibutuhkan kendaraan bermesin optimal untuk melewati Cinomati.

Sebelumnya, banyak kendaraan yang mesinnya overheat. Karena dipaksa sopir untuk menaiki tanjakan ekstrem Cinomati.

Nantinya, di jalur tersebut akan banyak relawan membantu pengendara. Namun bukan menjadi acuan keamanan bagi wisatawan melewati Cinomati. Relawan hanya memeringatkan dan member tanda pengendara jika ada kendaraan dari arah berlawanan yang melintas.

Memang ada rencana untuk melebarkan jalan Jalur Cinomati. Namun pengerjaannya baru dimulai tahun depan.

Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suharyanto mengatakan, pada libur Lebaran pihaknya akan memasang rambu petunjuk serta peringatan. Terutama di jalur wisata Mangunan dan Parangtritis.

‘’Kami sedang memetakan jalur alternatif. Agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di ruas jalan menuju objek wisata,’’ kata Aris. (cr5/iwa/fj)