PURWOREJO – Ketersediaan gas elpiji 3 kg bagi masyarakat miskin di Kabupaten Purworejo akan tercukupi. Sejak awal Ramadan lalu hingga Lebaran ini ada penambahan kuota dari ketersediaan biasanya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Din KUKMP) Purworejo Sri Suhartini mengatakan, jika ada kebutuhan mendesak lagi, pihaknya masih memungkinkan minta penambahan ke Pertamina. Hanya saja dia meyakini hal itu tidak akan terjadi.

“Dari berbagai pengalaman yang sudah atau telah kita jalani, dalam libur Lebaran tidak sampai terjadi kelangkaan,” kata Suhartini Rabu (5/6).

Andaikan terjadi, memang ada proses administrasi di mana pemkab akan menerbitkan surat permintaan kepada Pertamina. Bupati yang akan mengajukan secara langsung. “Jadi suratnya bertanda tangan bupati,” tambahnya.

Hingga saat ini pasokan gas elpiji 3 kg dilayani oleh lima agen dari dua Stasiun Pengisian Bahan Energi (SPBE). Selanjutnya pendistribusian ke konsumen dilakukan oleh pangkalan.

“Kami punya 679 pangkalan di seluruh Purworejo. Dalam hal ini, yang menjadi ranah kami hanya sampai pangkalan. Memang dari pangkalan itu ada yang diteruskan oleh para pengecer,” katanya.

Adapun tambahan kuota untuk Purworejo sendiri mencapai 8 persen dari ketersediaan umum sebesar  17.853 tabung. Atau meningkat sekitar 1.437 tabung menjadi 19.290 tabung.

Lebih jauh Sri Suhartini mengatakan, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi warga miskin. Dia meminta agar warga yang berasal dari kalangan mampu dan masih memanfaatkan, agar beralih ke gas non subsisi. “Seperti imbauan dari Pak Bupati agar PNS benar-benar bisa mengikutinya,” harapnya.

Dikatakan, sebagai instasi yang menangani permasalahan itu, Suhartini sudah mengharuskan jajarannya untuk beralih ke gas ungu atau gas 12 kg. “Harapan kami yang sudah kami lakukan ini juga dilaksanakan di instansi yang lain,” katanya. (udi/laz/by)