MUNGKID – Durasi kunjungan wisatawan di Kabupaten Magelang mengalami peningkatan. Pada 2018 jam kunjungan rata-rata wisatawan 1,5 sampai 3 jam. Jam kunjung mengalami peningkatan di pertengahan 2019 yaitu 3 hingga 6 jam.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata (Disparpora) Kabupaten Magelang Nur Suprindahwati. “Jam kunjung wisatawan jauh meningkat dibandingkan tahun lalu,” jelasnya ketika ditemui di kantornya, Selasa (12/6).
Berdasarkan pengamatan Disparpora, rendahnya jam kunjung wisatawan di tahun 2018 karena Kabupaten Magelang bukan merupakan pintu masuk wisatawan. Wisatawan yang datang melalui jalur udara dan darat biasanya melalui Jogja, sedangkan kalau lewat laut dari pelabuhan di Semarang.
Selain itu, wisatawan juga memiliki kecenderungan untuk hanya mengunjungi Candi Borobudur dan mengabaikan objek wisata lain. Nur tak menampik bahwa Candi Borobudur masih menjadi magnet wisatawan.
Jika melihat data, jumlah pengunjung ke candi Buddha terbesar di dunia itu selama musim libur Lebaran mencapai lebih dari 20.000 orang. Sedangkan berdasarkan perhitungan Disparpora tercatat sebanyak 54.397 wisatawan telah mengunjungi objek wisata lain yang dikelola Disparpora.
Untuk mengurangi konsentrasi wisatawan yang terpusat di wilayah Borobudur, Disparpora telah melakukan beragam upaya. Salah satunya terus melengkapi infrastruktur penunjang pariwisata.
“Misalnya Taman Rekreasi Mendut yang lokasinya dekat dengan Borobudur, orang kadang tidak tahu di situ ada objek wisata. Agar dikenali kami kasih patung lalu kami perbaiki pagar pembatas dengan jalan agar kelihatan,” ungkapnya.
Pihaknya juga terus melakukan promosi dan pemasaran destinasi wisata melalui brosur, booklet, dan leaflet. “Tidak hanya itu, kami juga memasukkan iklan ke majalah yang ada di pesawat tapi hanya setahun sekali karena biayanya mahal,” jelas Nur.
Media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter juga jadi andalan untuk mempromosikan destinasi wisata maupun event-event terkini. Beberapa objek wisata unggulan yang mulai ramai dikunjungi adalah Punthuk Setumbu, Gereja Ayam, Desa Wisata Ngawen, dan Banyubiru.
Nur terus memotivasi pengelola untuk bisa meningkatkan pelayanan sembari mempromosikan objek wisata. “Jadi setelah dari Borobudur wisatawan bisa singgah ke tempat lain. Jam kunjungan bisa bertambah. Lalu wisatawan bisa makan sore atau malah menginap homestay milik masyarakat,” katanya. (cr16/laz/fj)