MAGELANG – Volume sampah di Kota Magelang saat libur Lebaran meningkat sekitar 40 hingga 50 persen. Ini terjadi karena meningkatnya aktivitas masyarakat.
Menurut Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Jaka Prawistara, puncak lonjakan volume sampah terjadi 4 Juni sampai 7 Juni. “Penumpukan sampah paling banyak berada di Alun-Alun Kota Magelang, Jalan A Yani, dan Jalan Pemuda,” jelasnya, kamis(13/6).
Sampah didominasi oleh kertas sisa ledakan petasan dan sampah rumah tangga seperti sisa makanan dan plastik kemasan makanan dan minuman.
Untuk menangani masalah tersebut, DLH menambah jumlah truk pengangkut sampah. Ini dilakukan supaya sampah segera dapat langsung diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Banyuurip. DLH juga menambah tenaga kebersihan. Tim sapu jagad sebutannya. “Tim berisi 75 orang diterjunkan di pusat kota, jalan protokol serta di seluruh titik strategis,’’ tandasnya.
Tim sudah mulai beroperasi sekitar pukul 01.00 hingga Subuh. Walaupun sempat mengalami peningkatan volume, TPST Banyuurip masih mampu menampung lonjakan sampah. “Volumenya meningkat sekitar 80 hingga 120 ton, untuk hari normal 60-70 ton,” jelas Kepala TPST Banyuurip Subron.
Menurut Subron, setiap Lebaran trennya volume sampah akan meningkat. Tetapi kalau dibandingkan tahun lalu, volume peningkatannya hampir sama. Seluruh sampah yang terkumpul di TPST Banyuurip akan melalui proses penataan dan pemilahan. Untuk sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos.”Kami memiliki fasilitas rumah kompos. Namun kuantitas masih terbatas,’’ jelasnya.
Sedangkan untuk jenis sampah plastik dapat dapat didaur ulang. Sampah yang belum diolah akan mengalami proses penataan. Beberapa juga ada yang bisa dijadikan bahan bakar bio gas. “Lama durasi pengolahan biogas tergantung jenis sampah dan cuaca,” jelasnya. (cr16/din/by)