BANTUL – Menandai 19 tahun Sanggar Anak Alam (SALAM) Jogjakarta diterbitkan buku Sekolah Apa Ini. Buku yang disusun oleh Sri Wahyaningsih, Karuningtyas Rejeki, dan Gernatatiti ini berisi seluk beluk lengkap tentang sekolah yang berada di Nitiprayan, Bantul.
Karuningtyas mengungkapkan, buku ini hadir didasari dari berbagai pertanyaan yang muncul tentang Salam dari masyarakat luas. Tak hanya dari orang tua calon siswa saja, melainkan juga untuk menjawab pertanyaan para tamu yang berkunjung sekadar ingin tahu dan mereka yang melakukan penelitian tentang Salam.
”Harapannya, masyarakat bisa tahu tentang Salam lewat buku ini,” ungkap Tyas, sapaannya, saat peringatan ulang tahun dan syawalan Salam, Kamis (20/6).
Disamping itu, diharapkan masyarakat yang akan melakukan penelitian ke Salam bisa membaca buku-buku tentang Salam yang sudah diterbitkan sebelumnya, seperti buku Kami Tidak Seragam yang berisi kumpulan riset anak-anak Salam, Pendidikan Popular yang disusun oleh pendiri Salam Toto Rahardjo, Sekolah Biasa Saja, dan Taman Anak Bercerita yang merupakan kolaborasi anak dan orang tuanya.
Diakui, memang banyak informasi tentang Salam. Sebelum buku ini terbit, informasi tentang Salam tersedua di website salamyogyakarta.com. Namun sayangnya, tak semua yang berkunjung ke Salam mau mengulik sebentar tentang Salam. Sehingga tamu yang datang ke Salam kerap mengungkapkan pertanyaan yang sama, padahal semua pertanyaan itu sudah tersedia apabila mereka bersedia mengulik sedikit tentang Salam. ”Nah berangkat dari situ, maka terbitlah buku Sekolah Apa Ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum tentang Salam,” ungkapnya. (ila)