KULONPROGO – Minibus itu berusaha menyalip bus dari sebelah kiri di Jalan Wates Km 24, persisnya di Pedukuhan Karangasem, Kedungsari, Pengasih, Kulonprogo, Jumat (21/6). Belum tuntas menyalip, sopir minibus membelokkan kemudi ke arah kanan. Bodi bagian belakang minibus bersonggalan dengan bus.
Sopir minibus bernama Hayat, 67, itu pun kehilangan kendali. Minibus bercat putih itu oleng ke kanan dan sempat berjalan tak terkendali sebelum menghantam truk tronton yang melaju dari arah timur. Brakk!
Bodi minibus bernopol AA 8880 ZW itu ringsek parah. Sopir dan seorang penumpangnya tewas di lokasi kejadian. Yakni, Hayat, warga Kebumen, Jawa Tengah dan Mamun Toha, 58, warga Cilacap, Jawa Tengah. Satu penumpang, Siti Arifah, 63, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Wates. Sedangkan penumpang bernama Rohati, 62, warga Cilacap mengalami luka serius.
Kasatlantas Polres Kulonprogo AKP Maryanto mengungkapkan, penyebab kecelakaan lalu lintas masih dalam penyelidikan. Namun, Maryanto menduga kecelakaan maut itu akibat kelalaian sopir minibus.
”Pengemudi minibus nekad mendahului kendaraan lain dari sisi kiri dan di tikungan yang terdapat marka jalan garis tidak terputus,” kata Maryanto.
Benturan antara minibus dan truk tronton bernopol B 9624 UYZ yang dikemudikan Mustain, 44, warga Semarang, Jawa Tengah, sangat keras. Saking kerasnya, personel Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jogjakarta dan Polres Kulonprogo kesulitan mengevakuasi para penumpang minibus. Tubuh sopir dan penumpang yang tewas di lokasi kejadian tergencet bodi minibus.
”Proses evakuasi memakan waktu sekitar 50 menit,” jelas Komandan Tim I Basarnas Jogjakarta Dedy Prasetyo.
Tak pelak, proses evakuasi itu menyebabkan arus lalu lintas di jalan nasional tersebut tersendat. Antrean kendaraan mengular. Baik dari arah barat maupun timur. (tom/zam/fj)