JOGJA – Pecatur puteri asal Vietnam Women Internasional Master (WIM) Phuong Hanh Luong menyabet juara Turnamen Catur Japfa Grand Master and Women Grand Master Tournament 2019 yang digelar di Inna Garuda. Di kelas putera, gelar juara jatuh pada pecatue asal Kazakhstan Rustam Khusnutdinov.

Pada babak terakhir, Jumat (21/6), laga ketat mewarnai perebutan gelar untuk kelompok putri. Empat pecatur saling sikut untuk memastikan tempat teratas. Yaitu pecatur Georgia WGM Keti Tsatsalashvili, WIM Rucha Pujari (India), WIM Chelsie Monica Ignesias Sihite (Indonesia) dan WIM Phuong Hanh Luong memiliki nilai sama 7.

Perebutan gelar ditentukan dengan pertemuan keempatnya. Di partai penentu, Phuong Hanh Luong mengandaskan perlawanan Chelsie Monica Ignesias Sihite. Phuong Hanh Luong berhak atas gelar juara dengan poin 8 dari 11 kali bertanding. Phuong Hanh Luong unggul dalam jumlah kemenangan dibandingkan peringkat kedua klasemen akhir, WGM Keti Tsatsalashvili.

Pecatur putri asal Georgia tersebut mengemas nilai 8, sama dengan yang diraih Phuong Hanh Luong, namun hanya mencatatkan 6 kemenangan, sedangkan Phuong Hanh Luong mencatatkan 7 kemenangan di 11 babak yang dilalui.

Kegagalan juga terjadi di kelompok putra. Saat salah satu pecatur muda berbakatnya, IM Priasmoro Novendra gagal mengejar perolehan nilai pemuncak klasemen, GM Rustam Khusnutdinov. Di babak terakhir, Novendra hanya mampu bermain remis dengan GM Ivan Sikolov, dan Rustam juga bermain imbang dengan GM Susanto Megaranto.

Atas hasil tersebut, Rustam memastikan gelar usai meraih poin tertinggi di klasemen akhir dengan nilai, 7,5. Di peringkat kedua klasemen akhir ditempati GM Dmitry Sokolov dengan mengemas 7 poin setelah di babak terakhir bermain remis dengan pecatur Indonesia, IM Sean Winshand Cuhendi, sedangkan pada peringkat ketiga ditempati IM Priasmoro Novendra dengan 7 poin.

Dalam penutupan kemarin, Kabid Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem menyebut raihan dalam turnamen kali ini dinilai cukup memuaskan. Di antara pecatur Indonesia yang patut mendapat apresiasi yakni, WGM yakni Chelsie Monica dan WIM Ummi Fisabililah yang kembali mendapat norma, dan IM Priasmoro Novendra.

Meski begitu, masih perlu banyak evaluasi pada performa para pecatur tanah air secara keseluruhan. Salah satunya terlalu banyak pertarungan yang berakhir remis, tanpa ada pertarungan. “Mungkin ini masalah mental pecatur Indonesia. Biasanya, kalau ketemu rekan senegara, malah remis,” ujarnya. (bhn/riz)