BANTUL – Hari kedua pencarian Ferry Anto Eko Saputro, 34, dan putrinya, Freya Fajrina Dwi Saputra, 9, yang hilang tergulung ombak di Pantai Baru, Srandakan, Bantul pada Kamis (19/6) belum membuahkan hasil. Hingga Jumat (20/6) petang tim SAR gabungan yang berjumlah 80 orang belum berhasil menemukan keberadaan eks penggawa PSS Sleman dan Persis Solo itu.

Humas Basarnas DIJ Pipit Eriyanto mengungkapkan, pencarian kedua korban dimulai pukul 06.30. Area pencarian telah diperluas. Tim dibagi tiga kelompok. Tim 1 menyisir lautan dari lokasi kejadian menggunakan perahu jukung. Hasilnya nihil. Tim 2 menyisir kawasan sepanjang pantai selatan menggunakan motor roda empat (ATV). Dari titik lokasi kejadian perkara ke arah barat. sampai muara Sungai Progo. Sedangkan tim 3 menyisir wilayah timur sampai Pantai Kuwaru dengan beach patrol milik Basarnas DIJ. “Pencarian lewat laut ada beberapa kendala karena gelombang tinggi dan angin cukup kencang,” ungkapnya.

Kondisi cuaca sangat menyulitkan tim SAR mengendalikan perahu jukung. Tak lama tim memutuskan kembali ke daratan demi meminimalisasi risiko.

Sebagaimana diketahui, Ferry dan putrinya menjadi korban keganasan ombak pantai selatan saat liburan keluarga Kamis (20/6) pagi. Tim SAR setempat telah memperingatkan Ferry dan keluarganya untuk menjauh dari area terlarang. Keluarga kecil itu pun pindah ke lokasi lain. Namun tiba-tiba datang ombak besar menerjang mereka. Istri Ferry, Rohimah, 30, dan dua keponakan mereka, Shela,17, dan Afdhal Firansyah,11, turut tergulung ombak. Beruntung Rohimah, Shela, dan Afdhal berhasil diselamatkan tim SAR. Sementara putri sulung Ferry, Felicia Eka Saputri, 11, selamat setelah dilempar ke arah daratan oleh sang ayah. Nahas, Ferry yang saat itu menggendong Freya terseret ombak dan hilang.

“Kondisi Afdhal Firansyah sudah mulai stabil. Dia masih dirawat di Rumah Sakit UII,” jelas Sekertaris Sarlinmas Pantai Baru Nugroho.

Dua koraban lain, lanjut Bayu, sudah membaik. Mereka juga sudah bertemu keluarga masing-masing.

Nugroho menceritakan, ketiga korban selamat cukup lama tergulung ombak dan banyak minum air laut. Ketiganya mengalami syok. Namun tubuh mereka tidak mengalami luka.

Kepala Badan Penaggulangan Bencanan (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryanto menyatakan, proses pencarian korban akan dilakukan selama tiga hari. Kendati demikian, limit waktu pencarian tak saklek. Dan sangat mungkin diperpanjang, hingga kedua korban ditemukan. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan personel SAR di Gunungkidul dan Kulonprogo,” ujarnya.(cr5/yog/zl)