PURWOREJO – Goresan kuas cat warna di atas kanvas anak-anak SMPN 4 Purworejo dan beberapa sekolah lain di Purworejo dipamerkan di Gedung Kesenian Sarwo Edhie Wibowo, Jumat (21/6). Meski hanya sehari, kegiatan ini cukup menarik karena baru kali pertama karya anak dipamerkan tanpa ada kompetisi.
“Ada sekitar 100 karya lukis dengan aneka corak yang dipamerkan. Ini karya anak, baik dari sekolah kami maupun sekolah lain di Purworejo,” kata ketua pameran Riyandika Fahmi Rahmansyah di sela acara.
Menurutnya, karya itu merupakan hasil penugasan guru yang diberikan sebelum puasa lalu. Gambar yang ada dipamerkan semuanya, tanpa melihat bagus jeleknya gambar.
“Sekolah kami tidak ada ekstra menggambar dan pameran ini juga menjadi yang pertama bagi teman-teman karyanya dipajang dilihat banyak orang,” tutur Fahmi.
Peserta dari luar SMPN 4, Zulfatus Tsuraya mengatakan, menampilkan karya dan dilihat publik menjadi yang kali pertama diikuti. Dia hanya mengirimkan satu karya dari dua karya yang dimiliki. “Saya ingin ikut saja. Tahu ada kegiatan ini dari media sosial,” kata siswi SMPN 1 Purworejo ini.
Guru Seni Budaya Seni Rupa SMPN 4 Purworejo Kadek Arya mengatakan, memamerkan karya anak memang sudah kali kesekian diadakan sekolah. Hanya, tampilan karya itu digelar di lingkungan sekolah saja, baik karya lukis mulai dari tema umum sampai batik.
“Media menggambar anak juga kita lebih banyak ke kertas gambar. Dan kesempatan terakhir anak-anak diajak menggunakan kanvas. Ternyata hasilnya menarik. Dari situlah muncul pemikiran untuk menampikan di pameran yang lebih luas,” kata Kadek.
Ide itu disampaikan pula ke Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya di Kabupaten Purworejo. Ada sambutan dari anggota MGMP dan disepakati untuk menggelar pameran bersama dan yang punya gawe adalah SMPN 4. “Memang tidak semua sekolah memberikan respon, karena tidak semuanya memiliki mapel seni lukis,” tambahnya.
Diakui, gambar yang ada memang tidak dilombakan dan tidak menentukan gambar yang akan dipamerkan. Ini memberikan edukasi kepada anak untuk berani tampil. Jika harus ditentukan mana yang bagus dan jelek, dia melihat jika hal itu menjadi sebentuk intimidasi.
Kepala SMPN 4 Eko Partono menyambut baik pameran tersebut. Kebetulan sekolahnya berada dekat dengan Gedung Kesenian Sarwo Edhie Wibowo, sehingga orang tua yang mengambil rapor kenaikan langsung diarahkan untuk menuju ke lokasi pameran. “Berani tampil menjadi modal anak untuk pijakan mereka melangkah ke depan,” ujarnya. (udi/laz/by)