BANTUL – Festival Perahu Naga 2019 menjadi destinasi baru. Sekitar 3.000-an wisatawan ikut memeriahkan puncak festival tahunan yang digelar di Laguna Pantai Depok ini Minggu (23/6).
Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) DIJ Sumantoyo mengatakan, suasana hari kedua festival jauh lebih meriah. Pengunjungnya juga lebih banyak dibanding hari pertama.
”Ada pula wisatawan yang ikut naik perahu,” jelas Sumantoyo di sela acara.
Hari kedua festival menjadi hari babak penentuan. Belasan tim saling bersaing untuk menuju babak final untuk memperebuitkan piala Dispar DIJ. Sumantoyo menyebut, di antara yang bertarung pada hari kedua adalah kontingen Pati, Banyumas, Cilacap, Bantul, Kulonprogo, dan Balikpapan.
”Ada enam tim yang maju ke babak final,” ucapnya.
Juara pertama akan mendapatkan uang pembinaan Rp 15 juta. Menurutnya, enam tim yang maju ke babak final bakal menjadi juara. Bedanya, tim tercepat pertama hingga ketiga masuk kategori tiga juara umum. Sedangkan tiga tim berikutnya sebagai juara harapan.
”Setiap satu tim berisi 12 orang. Sepuluh pendayung, satu pengemudi, dan satu pemberi aba-aba,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dispar DIJ Singgih Raharjo mengatakan, festival yang telah berjalan 14 kali ini diselenggarakan Dispar DIJ. Bekerja sama dengan Dispar Bantul, PODSI, Komunitas Jogjakarta Chinese Art and Culture Center (JCACC), dan Pokdarwis Pantai Depok. Tujuannya, untuk mengembangkan wisata bahari di Kabupaten Bantul.
”Saya harap ke depan penyelenggaraan festival ini akan lebih baik lagi,” katanya.
Menurutnya, Laguna Pantai Depok memiliki pesona keindahan Sungai Opak dan laut selatan sekaligus. Dengan begitu, laguna tidak hanya bisa dikembangkan sebagai wisata bahari. Melainkan juga sebagai pengembangan olahraga dayung.
”Mudah-mudahan peminat olahraga perahu naga akan semakin banyak. Mudah-mudahan nanti berkembang menjadi level nasional,” harapnya.
Melihat tingginya animo wisatawan, Bupati Bantul Suharsono berjanji bakal mempercantik Laguna Pantai Depok. Juga bakal melengkapinya dengan fasilitas yang memadai. Seperti musala dan toilet.
”Nanti (Laguna) akan dikeruk supaya lebih dalam. Saya sudah berbicara dengan Ngarso Dalem dan diperbolehkan,” tuturnya. (cr6/zam/fj)