KULONPROGO – Warga Taruban Tuksono Sentolo Kulonprogo menggelar Upacara Adat Bersih Desa dan Luwaran. Kegiatan yang digelar selama empat hari, Kamis (20/6) sampai Minggu (23/6) ini sebagai upaya melestarikan tradisi dan budaya setempat.
Kegiatan bersih desa yang dipusatkan di Dusun Taruban Wetan dan Taruban Kulon ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada puncak perayaan, warga Taruban dan sekitarnya melakukan kenduri dengan membagikan lebih dari 100 nasi, Minggu (23/6). Acara dilanjutkan dengan kirab gunungan diikuti grup kesenian tradisi dan religius, seperti jathilan klasik dan hadroh, dan ibu-ibu PKK.
Kirab yang diawali oleh bregodo melewati dua desa, Taruban Wetan dan Kulon. Mereka juga membakar patung ogoh-ogoh sebagai wujud penyampaian doa sekaligus sebagai simbol membuang sifat buruk. Kirab iring-iringan warga berjalan menuju Sendang Kamulyan untuk mengambil tirto suci. Kemudian dilanjutkan ziarah ke makam Ki Joko Tarub yang dipimpin KH Sirodjan Muniro AR.
Kepala Desa Tuksono Zaenuri menuturkan, upacara adat bersih desa dan Luwaran merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang warga Tuksono. Upacara dilaksanakan rutin setahun sekali setelah panen masa tanam pertama.
Acara diawali dengan kerja bakti membersihkan lingkungan Sendang Kamulyan dan sekitar Makam Ki Joko Tarub. Rangkaian acara berlanjut dengan gelar pentas seni, pengajian. “Juga pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Gondo Suwarno,” jelasnya
Wardoyo selaku Kabid Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata DIY mengapresiasi kegiatan pelestarian budaya oleh warga Tuksono sebagai upaya untuk melestarikan adat dan tradisi yang ada di masyarakat, sekaligus menarik kunjungan wisata. “Kami harapkan kegiatan ini juga dapat mendukung keberadaan Desa Tuksono sebagai desa budaya,” papar Wardoyo.(*/a1/din/er)