JOGJA – Perhiasan menjadi salah satu fashion item wajib untuk menambah penampilan. Di antaranya, kalung, anting, dan cincin. Tren saat ini lebih banyak yang mencari desain simpel, modern, dan berkelas.

Salah satu perhiasan yang menjadi trending topic di Jogja adalah perhiasan dari Surosmith. Brand milik Tita Dwi Ivariana ini menampilkan perhiasan dengan desain simpel menggunakan freshwater pearl dari Lombok dan natural white diamond.

”Kalau proses pembuatan tradisional itu kami pakai manual proses, tanpa cetakan atau molding,” ungkap Tita.

Tita menceritakan, bakat desain yang dimilikinya mengalir begitu saja. Bahkan dia tak pernah mengikuti kursus desain. Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) bidang tourism itu  mengaku, mendapatkan inspirasi lewat lagu. Saat dia mendengarkan lagu, seolah-olah sudah tersirat gambaran desain yang sesuai dengan penjiwaannya itu.

Rata-rata produk yang  paling diminati di kalangan umum yakni desain simpel. Dengan tren bahan rosegold dan palladium.  Rosegold yakni emas dengan campuran tembaga sehingga warnanya agak kemerahan. Sedangkan palladium, seperti silver namun memiliki tekstur yang lebih keras. Biasa dipakai untuk perhiasan wedding pria.

Selama dua tahun berjalan, usaha yang dirintisnya sejak 2017 lalu kian berkembang. Tak sedikit kalangan artis maupun model papan atas yang turut memesan produknya itu. Seperti, Monita Tahalea, Aline Adita , Dominique Diyosse, Marisa Nasution, Paula Verhoeven dan Rianti Catrwright. Harga produknya bervariatif. Mulai Rp 350 ribu hingga Rp 10 juta-an. Untuk harga paling murah itu berupa anting saja dan berbahan silver. Sedangkan harga paling tinggi cenderung jenis diamond ring.

”Saat ini pemasaran baru lokal. Ini baru merintis ke internasional,” ungkapnya.

Kiat-kiat yang dia lakukan untuk mengembangkan usaha dengan melakukan inovasi. Meski berlokasi di Kotagede, Jogja yang notabene berada di kawasan yang terkenal perhiasannya, bukan jadi soal bagi Tita. Justru, dia tertantang menciptakan desain yang tidak biasa di wilayah tersebut.

”Ini adalah salah satu projek pribadi saya untuk melestarikan proses pembuatan perhiasan secara tradisional.  Dengan inovasi desain yang lebih modern,” terangnya.

Di balik suksesnya usahanya itu, Surosmith adalah sebuah nama yang memiliki kesan mendalam bagi Tita. Nama itu diambil dari nama simbah buyutnya. Yakni, Suro Semito. (cr6/din/ila)