BANTUL – Enam grup Reog dan Jathilan di DIY tampil memukau penonton pada Festival Reog dan Jathilan di destinasi wisata Watu Mabur Mangunan Bantul, Minggu (30/6). Festival dihadiri Kepala Dinas Pariwisata DIY, Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Kepala UPT Kota Yogyakarta, serta para pelaku dan pecinta seni dari berbagai wilayah di DIY.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Ir. Singgih Raharjo, S.H, M.Ed. mengatakan Festival Reog dan Jathilan menjadi acara yang ditunggu-tunggu karena merupakan pertunjukan kesenian rakyat. Antusias peserta dan penonton juga terlihat.
“Hampir seluruh pelosok daerah di setiap kabupaten di DIY memiliki grup kesenian. Diharapkan festival ini bisa dilaksanakan setiap tahun agar kunjungan wisatawan semakin meningkat. Kedepannya, Festival Reog dan Jathilan dapat menjadi event level nasional sehingga banyak wisatawan yang berkunjung di Jogjakarta.”ujar Singgih.
Tari Bolo Brinasak, yang dimainkan oleh lima penari laki-laki menggunakan topeng menjadi penampilan utama. Mereka tampil menghibur penonton. Kesenian rakyat tersebut menampilkan gerakan-gerakan pakem maupun kreasi dan inovasi yang diiringi gamelan.
Untuk juri professional festival Reog dan Jathilan kali ini, antara lain, Dr.Kuswarsantyo, KPH.Notonegoro, Drs.Untung Mulyono M.Hum, Sunaryo SST.M.Sn, dan Ir.RM.Condroyono Harjaningrat M.Sp.
Pemenang untuk kategori reog, kontingen dari Kota Jogjakarta yakni, Group Taruno Manggolo Putro berhasil meraih juara I, disusul Group Prawirotomo dari Sleman sebagai juara II, Sanggar Bimo Merti Bantul sebagai juara III, Harapan I Group Giri Cahyo Mudho Gunungkidul, Harapan II Group Songsong Menoreh Kulonprogo dan Harapan III Sanggar Seni Catur Budoyo dari Bantul.
Untuk kategori Jathilan juara Harapan III Turonggo Samudro Bantul, Harapan II Sanggar Forkom Kabupaten Bantul, Harapan I Turonggo Seto Manggolo Kulonprogo, juara III Turonggo Karyo Gunung Kidul, juara II Turonggo Dewantoro Kota Jogj, dan juara I Kudho Wiromo dari Sleman.(*/a1/pra/er)