SLEMAN – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta menerima 1.317 mahasiswa baru pada tahun ajaran ini. Mereka disaring melalui Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN). Sedangkan total pendaftar sebanyak 22.840 orang.
Kepala Bagian Tata Usaha UIN Sunan Kalijaga, Muhammad Mahyudin mengatakan, peminat UM-PTKIN setiap tahun mengalami peningkatan. Dibandingkan tahun 2018 yang hanya mencapai 17.446 pendaftar.
“Untuk jumlah mahasiswa yang diterima hampir sama setiap tahun. Tahun ini mengalami peningkatan,” jelas Mahyudin Selasa (2/7).
Menurut dia, peningkatan jumlah pendaftar dipicu beberapa faktor. Di antaranya banyaknya kunjungan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke UIN Sunan Kalijaga. Dimana siswa dijelaskan mengenai perkembangan UIN. Selain itu, publikasi yang dilakukan UIN melalui media sosial dan website.
Keilmuan dan keistimewaan moderat yang integratif dan interkonektif, kata Mahyudin, memiliki daya tarik bagi siswa yang akan mendaftar. “Publikasi mengenai perkembangan akademik juga intens dilakukan agar masyarakat semakin tahu,” kata Mahyudin.
Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga, Aulia Faqih Rifai mengatakan, melalui UM-PTKIN peserta dapat memilih dua macam tes seleksi. Yakni melalui paper based test (PBT) dan Sistem Seleksi Elektronik (SSE).
UIN Sunan Kalijaga menduduki peringkat kedua dengan pendaftar terbanyak se-PTKIN di Indonesia. Dengan pilihan prodi terbanyak ada pada Prodi Pendidikan Agama Islam dengan 2.454 peserta. Disusul Komunikasi dan Penyiaran Islam sebanyak 1.707 peserta, dan Ekonomi Syariah dengan 1.675 peserta.
Pada UM-PTKIN 2019 ada tiga peserta dengan tunarungu dan tunadaksa ikut seleksi. Peserta difabel ditempatkan pada lantai satu dengan akses yang mudah dijangkau. Mereka mendapat pendampingan dari staf khusus Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga. (cr7/iwa/by)