MAGELANG – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengira tindakan pelemparan bom molotov di dua lokasi yang terjadi Rabu malam (3/7) hanya cari perhatian. Sebab, aksi tersebut sama sekali tidak menimbulkan ketakutan maupun keresahan di tengah masyarakat.
Aksi ini dilakukan di dua lokasi berbeda dengan waktu yang bersamaan, yakni di Rumah Dinas Ketua DPRD Kota dan Kantor Unit Laka Lantas Satlantas Polres Magelang Kota. ”Nggak sampai ke teror,” tandasnya ditemui Kamis (4/7).
Petugas keamanan di rumah dinas Ketua DPRD Kota Magelang Diki Bahtiar yang sedang berjaga di rumah dinas menuturkan, sekitar pukul 10.30 orang tidak dikenal melempar bom molotov di bagian depan garasi. ”Waktu itu malam jadi saya tidak tahu ciri-ciri pelaku,” jelasnya.
Dia seketika mengambil selang dan menyemprotkan air untuk memadamkan api yang menyala di pintu garasi. Tindakan itu tidak menimbulkan kerugian apa pun selain pintu kayu yang gosong akibat terkena api.
Saat kejadian berlangsung, Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno, sedang melakukan kunjungan kerja ke Bandung. Rumah dalam keadaan kosong. Budi baru kembali ke rumah pada Sabtu (6/7) besok.
Sedangkan di lokasi Kantor Unit Lama Lantas, bom molotov tersebut di lempar di halaman belakang kantor, tempat penyimpanan barang bukti kendaraan. Aksi tersebut masih menyisakan bekas gosong dan pecahan kaca di tanah.
Kapolres Magelang Kota, AKBP Idham Mahdi menjelaskan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan. ”Saat ini, masih didalami oleh penyidik. Kerusakan nggak ada. Belum tahu jenisnya,” jelasnya.
Sekalipun tidak ada kerusakan, Rycko ingin ini tetap menjadi perhatian kepolisian. “Ini menjadi atensi kami. Memang ada yang ingin cari perhatian. Oleh karena itu kalau ada yang mengganggu ketertiban masyarakat, kami akan tindak,” jelasnya.
Sedangkan mengenai kemungkinan kaitan dengan Pemilu, dia tidak ingin berspekulasi. “Mudah-mudahan nggak. Kami akan cari tahu,” jelasnya. (cr10/ila)