JOGJA – Salah satu wadah suporter PSIM Jogja, Brajamusti meminta kepada manajemen PSIM Jogja melakukan evaluasi atas brace kekalahan yang diterima tim kesayangan mereka. Suporter khawatir promosi Liga 1 yang ditargetkan sirna akibat kondisi tim yang tidak meyakinkan.
Ya, dengan skuad bintang yang dimiliki Laskar Mataram hanya mengantongi tiga poin dari 3 kali laga. Ironisnya, tiga poin yang harusnya bisa diamankan saat bermain di Stadion Sultan Agung (SSA) pun sirna dari klub promosi Liga 3 musim lalu, Persik Kediri.
Kekecewaan suporter semakin bertambah akibat harga tiket yang dijual bisa lebih mahal dibandingkan dengan musim lalu.
Presiden Brajamusti Muslich Burhandin mengaku kecewa dengan pencapaian Laskar Mataram- julukan PSIM Jogja di awal kompetisi ini. Menurutnya denga skuad bintang dan harga tiket tak jauh beda dengan tim Liga 1 capaian PSIM jauh dari harapan. ”Ini di luar ekspektasi kami para supporter,” kata Muslich.
Karena itu dia mendesak manajemen melakukan evaluasi terhadap rentetan hasil minor di awal musim. Jangan sampai, ambisi Laskar Mataram promosi ke Liga 1 gagal akibat pengelolaan skuad yang tidak optimal. Apalagi, saat ini PSIM dipenuhi oleh pemain bintang, seharusnya mampu memberikan permainan yang menghibur penonton.
Para suporter, jelasnya, memiliki harapan besar dengan kondisi PSIM Jogja saat ini yang telah lepas dari keterbatasan. Bahkan, menurutnya suporter telah terbiasa mendukung PSIM Jogja dalam keterbatasan. ”Intinya saat ini jaga kekeluargaan. Pemain siapapun yang menggunakan jersey PSIM tetap kami dukung,” katanya.
Melihat besarnya ambisi investor baru PSIM Jogja pun menurutnya membawa warna baru terhadap kedewasaan supporter. Bahkan, saat kekalahan dari Persik Kediri di SSA Senin (1/7) lalu suporter tetap bertindak dewasa dan tidak anarkis. Hal tersebut, merupakan perubahan menuju ke arah yang lebih baik demi mencapai Liga 1 musim depan.
CEO PT PSIM Jaya Bambang Susanto berjanji akan melakukan evaluasi tim secara menyeluruh. Penyebab kekalahan di dua laga terakhir, akan dibahas bersama manajemen dan jajaran pelatih. ”Untuk kebaikan PSIM tentu kami akan evaluasi segala sesuatunya, ya,” kata Bambang. (bhn/din/by)